"Kami tidak bisa membuat pernyataan tanpa seizin pihak yang sudah mengadaptasi buku Dikta & Hukum ini ke sinematografi," sambungnya.
Mereka menyesal atas tindakan mereka yang tidak mempertimbangkan hal-hal sensitif semacam penggunaan nama dari Jeno NCT Dream.
Meneruskan surat permohonan maaf itu, penulis akhirnya memutuskan untuk mengubah beberapa bagian dari serial Dikta & Hukum.
???? pic.twitter.com/fXO61Zh3Sl
— ara (@Kejeffreyan) December 2, 2021
Baca Juga: Sinopsis Dikta dan Hukum, Serial Indonesia yang Viral di Medsos karena Nama Jeno NCT
"Aku memutuskan untuk mengubah beberapa bagian dalam series Dikta & Hukum," tulis Ara, sapaan untuk penulis cerita ini.
Penulis juga sudah berkoordinasi dengan pihak terkait atas keputusannya tersebut.
Tak lupa, ia berterima kasih kepada kritik, saran, dan dukungan dari berbagai pihak selama beberapa hari ini.
Masalah dari serial Dikta & Hukum ini terletak pada penggunakan nama Jeno untuk kebutuhan komersial.
Pihak penerbit dan produksi serial menggunakan nama tersebut tanpa izin dari artis atau dari agensi SM Entertainment.
Diketahui, nama Jeno NCT berlaku seperti brand yang penggunaan komersilnya harus berdasarkan pertujuan agensi.
Nama Jeno NCT pun menjadi perhatian sebab Dikta & Hukum juga menceritakan anggota NCT lainnya, terutama Doyoung, namun namanya diubah.