Parapuan.co - Serial drama Indonesia Dikta & Hukum menjadi pembicaraan netizen setelah dikecam karena memakai nama Jeno, anggota boyband Korea Selatan NCT Dream.
Kasus penggunaan nama yang dinilai ilegal ini telah menjadi diskusi di berbagai media di Korea Selatan.
Penggemar NCT Dream pun mengutarakan kekecewaannya pada serial yang diangkat dari Alternate Universe di Twitter ini.
Alternate Universe sendiri adalah karya tulis fiksi yang biasa tersebar di kelompok penggemar atau fandom.
Tulisan tersebut menceritakan para idola sebagai karakter utama di dimensi berbeda, di mana mereka tidak bekerja sebagai seorang idola.
Baca Juga: Ramai di Media Sosial, Serial Dikta dan Hukum Dikecam Akibat Tak Ubah Nama Jeno NCT
Nama Jeno NCT, karakter dalam cerita ini, yang tidak diganti menjadi nama fiksi lainnya pun menjadi masalah yang ramai diperbincangkan.
Kecaman dari penggemar NCT Dream di Indonesia maupun Korea pun meramaikan media sosial.
Penerbit dari cerita Dikta & Hukum pun akhirnya buka suara dan penulis sudah menemukan solusinya.
Penerbit Loveable Group dan Dhia'an Farah selaku penulis mengunggah surat permintaan maaf mereka di Twitter.
"Penerbit dan penulis meminta maaf atas ketidaknyamanan ini," tulis pihak penerbit, dikutip dari unggahannya di Twitter.
Salam dari Loveable Group dan Ara @Kejeffreyan ???? pic.twitter.com/0wIaR4qncX
— IG: loveable.redaksi (@Loveableous) December 1, 2021
"Kami tidak bisa membuat pernyataan tanpa seizin pihak yang sudah mengadaptasi buku Dikta & Hukum ini ke sinematografi," sambungnya.
Mereka menyesal atas tindakan mereka yang tidak mempertimbangkan hal-hal sensitif semacam penggunaan nama dari Jeno NCT Dream.
Meneruskan surat permohonan maaf itu, penulis akhirnya memutuskan untuk mengubah beberapa bagian dari serial Dikta & Hukum.
???? pic.twitter.com/fXO61Zh3Sl
— ara (@Kejeffreyan) December 2, 2021
Baca Juga: Sinopsis Dikta dan Hukum, Serial Indonesia yang Viral di Medsos karena Nama Jeno NCT
"Aku memutuskan untuk mengubah beberapa bagian dalam series Dikta & Hukum," tulis Ara, sapaan untuk penulis cerita ini.
Penulis juga sudah berkoordinasi dengan pihak terkait atas keputusannya tersebut.
Tak lupa, ia berterima kasih kepada kritik, saran, dan dukungan dari berbagai pihak selama beberapa hari ini.
Masalah dari serial Dikta & Hukum ini terletak pada penggunakan nama Jeno untuk kebutuhan komersial.
Pihak penerbit dan produksi serial menggunakan nama tersebut tanpa izin dari artis atau dari agensi SM Entertainment.
Diketahui, nama Jeno NCT berlaku seperti brand yang penggunaan komersilnya harus berdasarkan pertujuan agensi.
Nama Jeno NCT pun menjadi perhatian sebab Dikta & Hukum juga menceritakan anggota NCT lainnya, terutama Doyoung, namun namanya diubah.
Baca Juga: Buntut Skandal Gaslighting, Lucas NCT Tidak Masuk dalam Merchandise Grup
Karakter utama Dikta sendiri terinspirasi dari Doyoung, namun mereka bisa menggunakan nama fiksi.
Pertanyaan soal alasan mereka tidak mengganti nama Jeno NCT pun masih menjadi diskusi publik sampai saat ini.
Pihak serial drama Dikta & Hukum masih belum buka suara terkait penggantian nama di serial mereka. (*)