Parapuan.co - Ada banyak hal yang bisa memicu terjadinya politik kantor di lingkungan kerja.
Mulai dari hal seperti gosip, manipulasi, hingga kurangnya kepercayaan terhadap rekan kerja.
Politik kantor sendiri merupakan aktivitas seseorang di tempat kerja yang dilakukan untuk mendapatkan keuntungan yang tidak bisa mereka dapatkan sebelumnya karena di luar kuasa mereka.
Namun, biasanya politik kantor terjadi ketika seorang karyawan tidak percaya dengan kerja keras, di mana ia pada akhirnya bergantung pada politik untuk mengamankan posisinya.
Karyawan yang terlibat dalam politik pada umumnya juga menginginkan perhatian dan apresiasi dari senior atau atasan mereka.
Baca Juga: 5 Karakter Toksik Perempuan Karier yang Harus Dihindari di Tempat Kerja
Terjadinya politik kantor dapat memberikan dampak negatif terhadap karyawan dan lingkungan kerja.
Untuk melihat lebih lanjut dampak negatifnya, berikut ini sejumlah pengaruh politik kantor, sebagaimana dilansir Management Study Guide.
1. Mengurangi produktivitas
Salah satu dampak nyata dari politik kantor adalah aktivitas ini dapat mengurangi produktivitas karyawan dan perusahaan.
Pasalnya, seseorang yang bermain atau terlibat dalam politik kantor sering kali kurang memperhatikan pekerjaan mereka.
Mereka lebih tertarik untuk melakukan aktivitas yang dapat menguntungkan mereka, misalnya dengan menghabiskan waktu untuk mengkritik rekan kerja.
Akibat politik di tempat kerja, karyawan sering gagal dalam mencapai target dalam jangka waktu yang ditentukan lantaran pekerjaan menjadi sering tertunda.
2. Mempengaruhi konsentrasi
Produktivitas yang menurun tersebut tentunya juga disebabkan oleh konsentrasi mereka yang ikut dipengaruhi oleh politik kantor.
Daripada pekerjaannya, mereka lebih tertarik untuk merusak citra orang lain di depan atasannya.
Akibatnya, mereka menjadi sering membuat lebih banyak kesalahan saat bekerja.
3. Membuat lingkungan kerja menjadi tidak nyaman
Politik kantor menyebabkan lingkungan kerja jadi memiliki suasana yang tidak nyaman.
Baca Juga: Kenali, Ini 7 Tanda Lingkungan Kerja yang Toksik dan Harus Dihindari
Hal ini kemudian juga bisa berdampak pada hubungan antar individu, sebab seseorang yang bermain di politik kantor kerap tidak disukai oleh rekan kerjanya.
4. Mengubah sikap karyawan
Tak hanya berdampak pada lingkungan kerja dan produktivitas, politik kantor juga secara tak sadar bisa memengaruhi serta mengubah sikap karyawan, lo.
Bahkan, karyawan bisa kehilangan minat dalam pekerjaan dan menghadiri kantor dengan perasaan demikian.
Akibatnya, mereka menjadi tak lagi maksimal dalam melakukan atau menyelesaikan pekerjaannya.
Pasalnya, semaksimal apa pun mereka bekerja, mereka tidak akan mendapatkan apresiasi karena adanya politik kantor tersebut.
5. Menyebabkan demotivasi di kalangan karyawan
Oleh karena politik di tempat kerja yang hanya menguntungkan segelintir pihak atau orang, ada banyak karyawan yang pada akhirnya mengalami demotivasi.
Ini bisa terjadi ketika karyawan lain yang bermain politik selalu mencari cara dan peluang untuk merusak citra rekannya.
Motivasi karyawan lain pun akan menurun secara perlahan karena mereka tidak diberi penghargaan yang sesuai dengan apa yang mereka kerjakan.
6. Meningkatkan stres
Tingkat stres yang tinggi juga bisa terjadi ketika seseorang di kantor terlibat dalam politik kantor.
Sebab, banyak dari karyawan yang pada akhirnya tidak berani mengeluh lantaran mereka harus menyimpan apa yang mereka rasakan karena takut dibocorkan oleh rekan kerja.
Baca Juga: Catat! Ini 5 Cara Menyikapi Lingkungan Kerja yang Toksik
Politik kantor telah menyebabkan para karyawan tak lagi bisa percaya dengan orang-orang di sekitarnya.
7. Informasi yang salah
Terakhir, politik kantor bisa menyebabkan karyawan terlibat dalam manipulasi informasi.
Artinya, informasi yang disampaikan olehnya merupakan informasi salah, sehingga atasan akan mendapatkan gambaran yang salah tentang apa yang sebenarnya terjadi di dalam organisasi.
Dari beberapa uraian di atas, dapat terlihat bagaimana politik kantor memiliki dampak atau pengaruh yang tidak baik terhadap lingkungan kerja.
Di sisi lain, hanya ada segelintir orang yang dapat diuntungkan oleh aktivitas tidak sehat di tempat kerja ini. (*)