"Fashion tidak harus cost the earth, tidak harus beli barang yang fast fashion, kita bisa lebih beralih ke belanja barang lokal atau thrifting," cerita Indi.
"Ada juga yang tukar baju atau menerapkan zero waste. Itu sudah mulai menjamur banget," ujarnya lagi yang mengaku melakukan riset tentang upcycling beberapa tahun lalu.
Sementara itu, Indi juga melihat ke tren global, bahwa di masa depan tren fashion akan mengarah ke konsep sustainable dan custom.
Orang-orang mulai meninggalkan hal-hal yang artificial atau instan seperti fast fashion dan beralih ke slow fashion.
"Sekarang orang lebih melihat ke craftmanship, artisanship, sesuatu yang melestarikan budaya, yang erat kaitannya dengan sustainability," ujarnya menjelaskan.
Ia pun berharap bahwa akan makin banyak masyarakat yang lebih bijak dalam mengonsumsi pakaian.
"Lebih mindful. Misalnya, ada baju yang robek sedikit, jangan lantas langsung dibuat, tapi diperbaiki. Ini bisa jadi permulaan gaya hidup yang baru," ajaknya. (*)
Baca Juga: Rekomendasi Brand Fashion dengan Bahan Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan