Peran Orang Tua dalam Edukasi Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan Remaja

Ratu Monita - Rabu, 8 Desember 2021
Kesehatan seksual dan reproduksi perempuan usia remaja
Kesehatan seksual dan reproduksi perempuan usia remaja miya227

Parapuan.co - Menjaga kesehatan seksual dan reproduksi perempuan menjadi hal yang penting diperhatikan kaum hawa sejak usia dini.

Khususnya saat remaja, tentu akan ada begitu banyak perubahan yang terjadi pada kondisi tubuh dikarenakan masa pubertas.

Setelah siklus menstruasi dimulai, remaja pun akan mengalami banyak perubahan, baik emosi, psikis, maupun fisik. 

Di masa peralihan ini, dibutuhkan pemahaman yang lebih dalam mengenal kesehatan seksual dan reproduksi perempuan. 

Mengingat remaja perempuan telah memulai siklus menstruasi, sehingga dibutuhkan pemahaman mengenai menjaga dan membersihkan organ reproduksi.

Baca Juga: Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan: Mengatasi PCOS dengan Diet Seimbang

Dalam hal ini dibutuhkan peran orang tua dalam memberikan edukasi pada anak. 

Pasalnya, jika kondisi kesehatan organ kewanitaan tidak dijaga dengan baik, maka rasa gatal, terbakar, atau ketidaknyamanan bisa jadi terasa pada organ intim anak.

Melansir dari laman Kompas.com, berikut beberapa tips yang harus dilakukan orang tua untuk membuat remaja putrinya memahami dan menjaga kesehatan dan kebersihan organ reproduksi.

Menjaga kebersihan

Salah satu hal yang penting untuk orang tua ajarkan adalah menanamkan kebiasaan dalam menjaga kebersihan.

Biasakan anak remaja untuk membersihkan tubuh secara teratur.

Kemudian, jika anak aktif melakukan olahraga, maka orang tua dapat mengajarkan mereka untuk tidak lupa membersihkan area kewanitaan.

Kebersihan saat menstruasi

Hal penting lainnya yang perlu orang tua ajarkan pada anak adalah mengenai menjaga kebersihan saat menstruasi. 

Hal ini penting, mengingat akan memengaruhi kondisi kesehatan seksual dan reproduksi perempuan. 

Setalah anak memulai menstruasi pertamanya, maka berikan mereka pemahaman mengenai penggunaan produk kewanitaan.

Selain itu, orangtua juga harus mendiskusikan terkait pubertas, menstruasi, dan produk apa yang paling cocok dengan anak perempuannya.

Orang tua juga perlu mempersiapkan berbagai alat pendukung untuk menjaga kebersihan alat reproduksi anak, seperti tisu basah dan sanitizer untuk menjaga kebersihan tangan.

Meski anak telah memiliki pengetahuan tentang menstruasi dan bagaimana cara mengontrol emosinya dalam periode itu peran orangtua tetap dibutuhkan.

Baca Juga: Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan : Kenali Gejala dan Penyebab Menorrhagia

Gunakan produk yang sesuai

Dalam mempersiapkan alat yang dibutuhkan untuk menjaga kebersihan organ kewanitaan, orang tua juga perlu memperhatikan barang yang tepat.

Seperti, sabun, deodorant, dan bedak tidak diperbolehkan terkandung dalam produk untuk area kewanitaan.

Karena, seharusnya produk untuk area kewanitaan diformulasikan khusus untuk kulit sensitif dan ringkih yang ada di sekitar vulva.

Sayangnya, hingga kini masih banyak produk kebersihan area kewanitaan yang mengandung bahan kimia atau wewangian yang dapat mengiritasi, ataupun memengaruhi keseimbangan pH vagina dan dapat menghasilkan bau amis.

Untuk itu, penting bagi orang tua lebih selektif dalam memilih produk perawatan area kewanitaan guna menjaga kesehatan organ kewanitaan anak.

Menjaga tetap kering

Penggunaan pakaian dalam yang tepat juga perlu menjadi perhatian orang tua. 

Pilihlah pakaian dalam yang terbuat dari katun dan pastikan anak menggunakan panty liner, serta mengganti dan mencucinya secara rutin.

Pasalnya, kelembapan berlebih akan berbahaya bagi vagina, sehingga penting untuk menjaga area miss V tetap kering. 

Dengan begitu, anak dapat terhindari dari penyakit yang diakibatkan oleh jamur.

Tak hanya itu, ingatkan anak untuk mengganti celana dalam minimal dua kali sehari demi menjaga area vagina tetap kering.

Memelihara rambut kemaluan

Memasuki masa pubertas, tentu rambut kemaluan anak pun perlahan akan tumbuh. 

Sampaikan pada anak untuk tidak membiarkan rambut kemaluan terlalu lebat. 

Karena, kondisi tersebut dapat menyebabkan sejumlah infeksi akibat bakteri.

Meskipun rambut kemaluan memiliki fungsi sebagai “penjaga,” namun lebih baik untuk menjaganya agar tidak tumbuh terlalu panjang dan berlebihan.

Baca Juga: Cegah Gangguan Haid untuk Jaga Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan

Penanganan menstruasi

Baik tampon, menstrual cup, maupun pembalut biasa akan bekerja dengan baik selama remaja mengalami menstruasi, asalkan diganti secara berkala.

Untuk itu, beritahu anak untuk rutin mengganti jika ia memakai pembalut biasa guna mencegah tumbuhnya jamur. 

Nah, berikut yang bisa orang tua lakukan dalam mengajarkan anak untuk menjaga kesehatan seksual dan reproduksi perempuan. (*)

Penulis:
Editor: Linda Fitria


REKOMENDASI HARI INI

6 Bahan Alami untuk Membantu Mengatasi Masalah Biang Keringat