Kita juga perlu membentengi diri dari kekerasan seksual. Maka dari itu, kita perlu melindungi diri dan memberdayakan sesama.
"Kami percaya dan perlu bergandeng tangan semua pihak tak terkecuali peran institusi, komunitas termasuk perguruan tinggi bergerak bersama menciptakan kampus yang bebas kekerasan seksual," ujar Lily.
Hal serupa juga disampaikan oleh psikolog MKP Abdi Keraf, S.Psi., M.Si, M.Psi yang memiliki kegelisahan tersendiri terkait isu ini.
Baca Juga: Tanda dan Dampak Kekerasan pada Perempuan Remaja dan Anak, Apa Saja?
Seseorang yang minim pengetahuan tentang seksual kerap kali salah mengartikan.
Lantas, tak bisa dimungkiri, minim pengetahuan akan hal ini di kalangan keluarga salah satunya disebabkan masyarakat kita sangat tabu.
Bahasa kasih, bahasa cinta, dan bahasa emosional merupakan dari bagian pendidikan seksual.
Pengetahuan seksual bukan hanya tentang organ seksual secara ilmiah, tetapi juga tentang perilaku bagaimana kita menunjukkan rasa kasih sayang.
Bagaimana membangun komunikasi dalam keluarga setiap hari juga penting.