2. Menjadi teladan
Jadilah teladan dengan tidak berteriak atau protes ke orang yang betanggung jawab menengahi kompetisi, misalnya wasit.
Tegakkan sportivitas dengan menyemangati para pemain karena melakukannya dengan baik dan memberi selamat kepada pemenang.
Tunjukkan pada anak bagaimana memperlakukan orang lain dengan baik dan santun, bagaimana pun hasilnya.
Baca Juga: 5 Tips Mengasuh Anak agar Tidak Keras Kepala, Salah Satunya Akui Emosi
3. Bantu anak memahami perasaan
Bantuk anak mengakui perasaan dan mengidentifikasi perasaan sedih, marah, kecewa, dan frustrasi.
Selanjutnya, ajarkan mereka mengembangkan strategi koping (mengendalikan stres) yang sehat untuk menghadapi perasaan itu.
Validasi perasaannya, tetapi jelaskan bahwa mereka memiliki pilihan dalam cara mengatasi emosi yang tidak nyaman.