Parapuan.co - Menghadapi seorang anak berkebutuhan khusus perlu perhatian lebih, termasuk memberikan pola makan yang tepat bagi mereka.
Pasalnya, mengatur pola makan ini berperan penting agar anak mendapat nutrisi yang tepat sehingga kondisi anak itu tidak memburuk.
Mengutip dari Friendship Circle, dengan pola makan yang baik maka kualitas hidup anak berkebutuhan khusus pun meningkat.
Oleh sebab itu, para orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus itu harus memperhatikan pola makan anak.
Baca Juga: 4 Tips Memasak Mudah Roti Sisir Jadul agar Lembut, Pakai Kombinasi Tepung!
Berikut ini 5 jenis pola makan atau diet yang baik untuk anak berkebutuhan khusus. Yuk, simak!
1. Diet Feingold
Sesuai dengan namanya, diet feingold dipelopori oleh seorang dokter yang juga ahli alergi bernama Benjamin Feingold.
Benjamin Feingold menemukan, perilaku dan perhatian anak berkebutuhan khusus membaik ketika warna, rasa, pemanis, dan pengawet buatan dihilangkan sepenuhnya dari makanan.
Ia juga menemukan bahwa perilaku anak semakin membaik membaik ketika aspirin dan makanan yang mengandung salisilat tidak dikonsumsi.
2. Diet Ketogenik
Mulanya diet ketogenik ini dimaksudkan sebagai upaya terakhir untuk mengobati kejang dan harus dilakukan dengan arahan dokter.
Diet ketogenik ini caranya adalah dengan meminimalkan jumlah gula yang dikonsumsi tapi memperbanyak lemak yang dimakan.
Dalam arti lain, 80 persen kalori dalam diet ketogenik berasal dari lemak.
Namun, harus dipahami bahwa diet jenis ini membuat tubuh kekurangan banyak vitamin, sehingga penting untuk mengonsumsi suplemen tambahan.
Baca Juga: Ini 5 Manfaat Makan Es Krim di Pagi Hari, Bisa Jadi Pereda Flu
3. Diet Bebas Ragi dan Gula
Perlu dipahami bahwa jenis diet ini masih menjadi topik kontroversial bagi para kalangan dokter.
Meskipun, diet bebas ragi dan bebas gula ini bagus dan dikaitkan dengan infeksi jamur kronis, kembung, bahkan gejala kejiwaan akibat pertumbuhan ragi berlebihan di saluran pencernaan.
Untuk diet jenis ini, disarankan untuk menghindari sumber makanan yang banyak mengandung gula, seperti sirup maple.
Begitu pun dengan alkohol dan makanan olahan, yang sebaiknya tidak dimasukkan ke dalam pola makan anak.
Bahkan diet ini juga mewajibkan seorang anak untuk tidak mengonsumsi sayuran bertepung seperti jagung dan kentang.
4. Diet Makanan Mentah
Hendaknya dipahami bahwa ketika makanan dimasak di atas 116 derajat Fahrenheit, enzim alami serta vitamin itu dihancurkan.
Sementara jika sumber makanan dimakan secara mentah, maka enzim dan vitamin alami itu masih utuh, juga baik bagi tubuh.
Dengan menyantap makanan mentah, maka mampu meningkatkan kinerja saluran pencernaan dan penyerapan nutrisi dalam tubuh membaik.
Adapun beberapa jenis makanan yang baik dikonsumsi secara mentah antara lain buah, sayuran, kacang polong, kacang-kacangan dan biji-bijian.
Baca Juga: Selain Redakan Kram Menstruasi, Ini 5 Manfaat Konsumsi Cokelat Hitam
5. Diet Makanan Utuh
Makanan utuh itu didefinisikan sebagai makanan yang tidak diproses dan tidak dimurnikan sebelum dikonsumsi, seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian dan daging.
Dengan begitu makanan yang dikonsumsi pun tidak mengandung gula rafinasi, perasa buatan, pewarna dan pengawet, serta makanan olahan yang dikemas sebelumnya.
Dapat dikatakan pula bahwa diet ini tidak mengonsumsi makanan olahan sama sekali.
Sehingga, saat tubuh mengonsumsi makanan alami, maka kesehatan pun menjadi meningkat.
Nah, itulah 5 jenis diet atau pola makan yang cocok untuk anak berkebutuhan khusus demi meningkatkan kualitas hidup mereka. (*)