3 Faktor Risiko Penyebab Skizofrenia, dari Keturunan hingga Lingkungan

Anna Maria Anggita - Rabu, 8 Desember 2021
Faktor risiko penyebab sikozfrenia
Faktor risiko penyebab sikozfrenia Hailshadow

Parapuan.coSkizofrenia merupakan kondisi kesehatan mental, yang biasanya muncul pada masa remaja akhir atau awal masa dewasa.

Kondisi skizofrenia sendiri berdampak pada ucapan, pemikiran, emosi, dan bidang kehidupan lainnya dapat memengaruhi interaksi sosial dan aktivitas sehari-hari seseorang.

Untuk penyebab skizofrenia sendiri berkembang ketika faktor risiko dari genetik atau keturunan hingga lingkungan bergabung.

Mengutip dari National Institute of Mental Healthberikut ini 3 faktor risiko yang berkontribusi pada berkembangnya skizofrenia. Apa saja?

1. Genetik

Skizofrenia terkadang diturunkan dalam keluarga.

Namun, penting untuk diketahui bahwa hanya karena seseorang dalam keluarga menderita skizofrenia, tidak berarti bahwa anggota keluarga lainnya juga.

Studi genetik berjudul Piecing Together the Genetic Puzzle of Schizophrenia mengungkap bahwa banyak gen yang meningkatkan risiko pengembangan skizofrenia.

Baca Juga: 3 Tipe Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), Serta Penjelasannya

2. Lingkungan

Interaksi antara faktor risiko genetik dan aspek lingkungan individu memainkan peran dalam perkembangan skizofrenia.

Faktor lingkungan yang mungkin terlibat dalam perkembangan skizofrenia antara lain:

  • hidup dalam kemiskinan,
  • lingkungan yang penuh tekanan,
  • paparan virus, dan
  • masalah gizi sebelum lahir.

3. Struktur dan fungsi otak

Perbedaan dalam struktur, fungsi, dan interaksi otak di antara pembawa pesan kimiawi atau neurotransmiter dapat berkontribusi pada perkembangan skizofrenia.

Di mana perbedaan koneksi dan sirkuit otak terlihat pada orang dengan skizofrenia mungkin mulai berkembang sebelum lahir.

Di samping itu, perubahan otak yang terjadi selama masa pubertas juga dapat memicu episode psikotik.

Lantas bagaimana cara perawatan dan terapi skizofrenia?

Harus dipahami bahwa penyebab seseorang menderita skizofrenia sangat kompleks dan tidak sepenuhnya dipahami.

Baca Juga: Menenangkan Diri dan Bermeditasi Ditemani Dian Sastrowardoyo

 

Sehingga dibutuhkan perawatan yang lebih berfokus pada pengelolaan gejala serta pemecahan masalah yang berkaitan dengan fungsi otak sehari-hari.

Dilansir dari Medical News Today, berikut ini beberapa pengobatan potensial untuk merawat skizofrenia, yaitu:

1. Obat antipsikotik

Obat antipsikotik ada yang berbentuk pil, cair, serta suntikan.

Untuk obat berbentuk pil dan cair itu diminum setiap hari. Sementara, jika memilih obat suntik, maka sekali menerima suntikan dapat bertahan hingga tiga bulan.

2. Penyuluhan

Penyuluhan dapat membantu penderita skizofrenia untuk mengembangkan keterampilan untuk koping dan mengejar tujuan hidup.

Baca Juga: Apa Itu Stages of Grief? Berikut Penjelasan dan 5 Tahapan yang Dilalui

3. Perawatan khusus yang terkoordinasi

Prawatan khusus yang terkoordinasi ini maksudnya mengintegrasikan pengobatan, keterlibatan keluarga, dan layanan pendidikan untuk mengatasi skizofrenia.

Dalam perawatan khusus ini akan dilakukan dalam pendekatan holistik alias semua pihak dilibatkan agar kualitas hidup penderita skizofrenia lebih membaik.

Sebagai catatan, penting bagi penderita skizofrenia untuk melanjutkan perawatan yang ada, meskipun kondisinya sudah membaik.

Sebab, jika saja berhenti minum obat dalam beberapa waktu maka tak dimungkiri bahwa gejala skizofrenia berpotensi muncul kembali. (*) 

Sumber: Medical News Today,National Health Institute
Penulis:
Editor: Aghnia Hilya Nizarisda


REKOMENDASI HARI INI

Serba-serbi Demam Babi Afrika yang Sedang Ramai, Ketahui Penyebab dan Penularannya