Parapuan.co - Bicara kesehatan seksual dan reproduksi perempuan tentu erat kaitannya dengan menstruasi. Setiap perempuan mengalaminya sebulan sekali.
Namun, menjelang masa datang bulan, sebagian perempuan mengalami beberapa gejala yang kurang mengenakkan dan kadang menyakitkan.
Kawan Puan mungkin merasakan gejala seperti emosi yang lebih sensitif, timbulnya jerawat, tidak berenergi, atau gejala lainnya di seminggu sebelum menstruasi.
Jika kondisi terus terjadi tiap bulan saat menjelang haid, maka dapat dikatakan kamu mengalami kondisi kesehatan seksual dan reproduksi perempuan yakni Premenstrual syndrome (PMS).
Baca Juga: Coba 1 Menit, 5 Gerakan Olahraga untuk Perempuan Mengatasi Kram Menstruasi
Akan tetapi, ternyata selain PMS, sebagian perempuan lainnya boleh jadi mengalami premenstrual dysphoric disorder (PMDD).
PMDD sendiri hampir serupa dengan PMS dan keduanya sama-sama gangguan menstruasi.
Namun, gejala yang dialami cenderung lebih parah, meliputi gejala emosional, perilaku, dan fisik dalam satu atau dua minggu menjelang menstruasi.
Melansir Medical News Today, lebih dari 90% perempuan melaporkan beberapa bentuk PMS dan gejalanya termasuk payudara bengkak dan lembut dan kehilangan ketertarikan pada seks.
Lantas, kali ini PARAPUAN akan membahas lebih lanjut mengenai perbedaan kondisi kesehatan organ kewanitaan yakni PMS dan PMDD yang dilansir dari laman sama.
Gejala PMDD
Seperti disampaikan sebelumnya, gejala PMDD lebih parah daripada PMS dan memiliki dampak yang lebih signifikan pada kegiatan sehari-hari seorang perempuan.
Dokter dan ahli lain pun mengklasifikasikan PMDD sebagai tatanan depresi.