Para ahli belum mengetahui secara pasti penyebab PMDD dan PMS. Namun, riset menunjukkan bahwa perubahan hormon memiliki andil dalam kondisi ini.
Kepekaan seseorang terhadap perubahan ini dapat menentukan apakah mereka akan mengalami gangguan menstruasi PMDD atau PMS.
Perubahan hormon dapat menyebabkan kekurangan hormon serotonin yang dikenal sebagai hormon kebahagiaan.
Baca Juga: Selain Redakan Kram Menstruasi, Ini 5 Manfaat Konsumsi Cokelat Hitam
Sedikit informasi, serotonin adalah neurotransmitter yang dapat memengaruhi suasana hati dan gejala fisik yang berkaitan dengan PMDD dan PMS.
Berdasarkan penelitian Department of Psychiatry, Penn Center for Women's Behavioral Wellness, disarankan bahwa sensitivitas seseorang terhadap estrogen dan progesteron mungkin memiliki hubungan dengan PMDD dan PMS.
Di samping itu, faktor lainnya yang dapat menimbulkan gejala kesehatan seksual dan reproduksi perempuan ini adalah stres dan genetik. (*)