Misalnya, bagian dalam properti yang harus dibetulkan, naiknya harga sewa, renovasi, hingga tagihan tidak terduga lainnya.
3. Harganya yang tidak murah
Jika instrumen investasi lain bisa kamu beli dengan uang yang kamu punya saat ini, berbeda dengan properti yang membutuhkan uang yang tak sedikit.
Apalagi, dengan harga properti yang makin mahal, membuat banyak orang makin sulit dan kembali menimbang-nimbang untuk investasi di properti.
4. Perubahan
Properti merupakan investasi yang besar, tetapi juga bisa mengalami perubahan tidak terduga,
Misalnya, ketika tiba-tiba harga sewa naik, kenaikan suku bunga yang memengaruhi arus kas, atau penyewa yang tiba-tiba pindah atau berhenti membayar.
Baca Juga: Catat! Ini Tips Membeli Rumah dan Apartemen untuk Investasi Properti
Belum lagi jika kamu bertemu dengan penyewa yang asal dan menyebabkan kerusakan di properti yang kamu miliki.
Hal-hal demikian juga harus kamu pikirkan dan pertimbangkan lagi.
Itulah beberapa plus-minus berinvestasi di properti yang bisa kamu jadikan pertimbangan.
Meskipun kerugiannya tampak lebih banyak, bukan berarti lantas kamu tidak boleh berinvestasi di properti.
Sebab, potensi kerugian akan selalu ada di instrumen mana pun kamu berinvestasi, yang terpenting adalah bagaimana kamu bisa memahami dan mencegahnya. (*)