Parapuan.co - RA dan teman dekatnya, RW membuat video permintaan maaf dan pengakuan usai video kacang ijo dan cokelat telah viral di TikTok.
Dalam video viral tersebut, diketahui bahwa RA bukanlah seorang polisi.
Saat pengakuannya, RW mengaku bahwa ia tidak tahu kalau teman lelakinya itu bukanlah seorang polisi.
Baca Juga: Kasus Pelecehan Seksual di UNSRI, Dosen Terduga Pelaku Bantah Lecehkan Mahasiswinya
"Saya meminta maaf kepada kepolisian atas video yang saya buat menggunakan baju bhayangkari, dikarenakan saya tidak mengetahui pria yang di sebelah saya adalah polisi palsu dan menggunakan seragam yang palsu. Saya minta maaf yang sebesar-besarnya kepada pihak yang dirugikan. Sekali lagi saya meminta maaf," ujar RA dikutip dari video permintaan maafnya.
Video permintaan maaf ini turut viral dan diunggah ulang oleh seorang netizen di Twitter.
Dan ternyata polisi gadungan.
Malu gak?
Malu gak?
Malu gak?Ya malu lah, masa enggak?!
WKWKWKWKWKWKWKWKWK...pic.twitter.com/z0uWGMr4DO https://t.co/WQYaSmBFEL
— ビンセント (@halleluhellyeah) December 7, 2021
Ketidaktahuan RW juga dibenarkan oleh Kepala Polisi Resor (Kapolres) Karawang AKBP Aldi Subartono.
"Dari hasil penyelidikan, si perempuan sebenarnya sudah curiga sejak dua minggu lalu dan meminta jujur jika bukan anggota Polri. Namun si pria tetap kekeuh dirinya anggota (Polri)," kata Aldi.
Dibeberkan oleh Aldi bahwa baju polisi tersebut dibeli secara online.
RW dan RA mengaku teman dekat sejak Oktober 2021.
Sebelumnya, mereka saling mengenal lewat media sosial.
Keduanya mengaku video tersebut diambil di sebuah studio foto.
"Mengaku (membuat konten) bukan untuk prewedd, hanya untuk senang-senang saja," ucap Aldi.
Kasus ini tidak diproses hukum karena mereka sudah meminta maaf.
Baca Juga: Ini Deretan Fakta Seputar Kasus Pelecehan Seksual yang Dialami Santri Perempuan di Bandung
Hal ini dikemukakan oleh Kasat Reskrim Polres Karawang AKP Oliestha Ageng Wicaksana.
“Tidak ada pasalnya. Korbannya polisi dan mereka sudah minta maaf (ke polisi),” kata Oliestha ketika Rabu (8/12/2021).
Polsek setempat telah mengecek apakah ada korban pemerasan atau penipuan.
Namun selama pelaku mengaku sebagai polisi, belum ditemukan hal tersebut.
"Jadi seragam itu oleh pelaku nggak pernah dipakai buat memeras, menipu orang," katanya.
Meskipun begitu, pihak kepolisian tetap mengambil sidik jari dan identitasnya.
Hal ini dilakukan jika kemungkinan ada korban yang melapor.
"Tidak menutup di kemudian hari apabila ada korban yang melaporkan kerugian kami siap proses kembali. Berhubung tidak ada korban yang menyerahkan sesuatu kepada pelaku, maka tidak dapat kami pidana," kata dia
Sebelumnya, viral video di TikTok tentang dua orang berseragam polisi dan bhayangkari.
Video berdurasi 18 detik itu diunggah akun tiktok @ratnawulan303.
Baca Juga: Olvah Alhamid Beri Klarifikasi Terkait Video Rasisnya yang Viral
Dalam video itu, RA mengenakan seragam polisi berpangkat inspektur dua.
"Kacang ijo memang bergizi, tapi cokelat lebih nyaman bikin tenang di hati lagi," sebagaimana suara yang berada di video tersebut.
Akan tetapi RA bukan polisi, ia hanya masyarakat sipil.
Kepala Polisi Resor (Kapolres) Karawang AKBP Aldi Subartono turut mengatakan hal tersebut.
"Iya gadungan. Ternyata bukan anggota Polri termasuk si perempuan" kata Aldi di Puskesmas Karawang Kota, Selasa (7/12/2021).
Perempuan dan lelaki tersebut telah diamankan di wilayah Cikampek pada Senin (6/12/2021) malam.
Diketahui, RA (36) warga Rengasdengklok dan bekerja sebagai petugas pengamanan gudang.
Sedang RW (28) sendiri adalah perempuan warga Cikampek.
(*)