Parapuan.co – Kawan Puan, apakah kamu sudah mengenal apa itu waterless beauty?
Seperti diketahui, tren kecantikan selalu mengalami perubahan dan perkembangan dari waktu ke waktu.
Akibatnya, terciptalah berbagai produk kecantikan, seperti yang terbaru adalah tren produk kecantikan waterless beauty.
Seperti yang dikutip dari Harper's Bazaar, tren waterless beauty ini bermula dari keinginan mengurangi banyaknya penggunaan air dalam produk kecantikan.
Hal tersebut juga dibenarkan oleh Emma Thornton, founder True Skincare, salah satu brand skincare yang mengusung konsep waterless beauty.
Baca Juga: Lagi Diskon, Ini 5 Produk Kecantikan Spesial Natal dan Tahun Baru di Tokopedia
Masih dalam wawancaranya dengan Harper's Bazaar, Emma menjelaskan bahwa ketersediaan air di dunia semakin lama semakin menipis, dan salah satu industri yang tak bisa lepas dari air adalah industri kecantikan.
“Bumi memang 70% terdiri dari air, tetapi hanya 3% yang merupakan air bersih dan layak digunakan untuk kehidupan sehari-hari, bahkan untuk di industri kecantikan,” ungkapnya.
Lantas, apa itu waterless beauty?
Masih mengutip dari sumber yang sama, waterless beauty merupakan konsep meminimalisir penggunaan air dalam produk kecantikan.
Seperti diketahui, produk kecantikan pada umumnya mengandung 60-80% air di dalamnya.
Oleh karena itu, dengan konsep waterless beauty ini, kandungan air bisa dikurangi atau bahkan dihilangkan, sehingga penggunaan bahan aktif bisa lebih maksimal.
Selain itu, jika kandungan air dalam produk kecantikan dikurangi, penggunaan bahan pengawet juga bisa dikurangi.
Kawan Puan tak hanya itu, ada beberapa dampak positif dari konsep waterless beauty ini bagi lingkungan.
Pertama, dengan waterless beauty, kemasan produk akan lebih sedikit diproduksi mengingat bentuk dari produk kecantikan yang tidak lagi cair atau mudah tumpah.
Lalu dengan umur simpan produk kecantikan waterless beauty ini juga lebih lama karena minimnya kandungan air dan penggunaan bahan pengawet.
Dengan kemasan yang semakin minim dan umur simpan lebih lama, maka emisi karbon dari proses pembuatan kemasan tersebut bisa ditekan.
Baca Juga: Lebih Ramah Lingkungan, Ini Perbedaan Blue Beauty dan Green Beauty
Selain itu, pencemaran lingkungan akibat limbah kemasan produk kosmetik juga akan berkurang.
Hal yang sama juga disampaikan Dr Isabel Ramos, co-founder dan CSO Ayuna, brand skincare yang juga mengusung konsep waterless beauty.
Dr. Isabel mengatakan bahwa konsep waterless beauty tidak hanya membantu industri kecantikan mengurangi penggunaan air, tetapi juga membantu dalam mengurangi jejak karbon.
“Dalam waterless beauty, tidak hanya konsumsi air yang berkurang untuk produksi, tetapi jejak karbon juga bisa kurangi, mengingat produk tersebut tidak akan membutuhkan banyak kemasan, sehingga penggunaan plastik bisa diminimalkan,” ungkapnya.
Alternatif pengganti air
Kawan Puan, untuk mengusung konsep waterless beauty tentunya diperlukan alternatif pengganti air dalam kandungan produk kecantikan.
Menurut Dr. Isabel, sari dari buah-buahan merupakan bahan terbaik sebagai pengganti penggunaan air di dalam produk kecantikan.
“Kita bisa menggunakan air dari buah-buahan, misalnya dari lemon atau anggur. Air dari kedua buah ini juga bagus untuk kesehatan kulit,” ungkapnya.
Selain dari buah-buahan, bisa juga menggunakan bahan dari laut seperti ekstrak rumput laut yang juga mengandung air di dalamnya.
“Rumput laut juga merupakan bahan pengganti terbaik, mengingat kandungannya yang mampu menghidrasi kulit serta ekstraksinya yang tidak membutuhkan air,” ungkap Emma Thornton dari True Skincare.
Namun tidak bisa dimungkiri bahwa waterless beauty juga akan diikuti dengan kenaikan harga produk kecantikan.
Pasalnya bahan pengganti air yang diambil dari alam dan teknologi yang digunakan membutuhkan biaya produksi yang lebih mahal.
Jadi, Kawan Puan jangan heran ya jika produk waterless beauty ini biasanya dibanderol dengan harga yang jauh di atas produk kecantikan pada umumnya. (*)
Baca Juga: 4 Langkah Mudah Memulai Tren Sustainable Beauty yang Ramah Lingkungan