"Pengalaman itu sering teringat atau having flashback dengan emosi yang sangat berlebihan as if it was yesterday," ujar Reynitta.
Ia menambahkan, emosi seseorang yang mengalami pengalaman traumatis sama sekali tidak berkurang.
Orang dengan trauma berat akan mengingat setiap detail dan kronologi dari pengalaman buruk tersebut.
"Emosinya sama sekali tidak berkurang, persis seperti waktu dia mengalami pengalaman traumatis itu," imbuhnya.
Apabila sudah berkembang menjadi gangguan, secara umum seseorang menjadi kesulitan berfungsi dalam kesehariannya karena trauma berat.
Kawan Puan, mengalami trauma berat tentunya berdampak buruk bagi psikologis karena pengalaman tersebut sulit hilang dari pikiran.
Bagaimana pun bentuk traumanya, sangat penting untuk sembuh.
Untuk itu, segera dapatkan bantuan psikolog atau psikiater untuk mengelola trauma agar lebih baik.
Baca Juga: Efek Trauma Korban Kekerasan pada Perempuan di Bawah Umur
(*)