Parapuan.co - Berdasarkan riset pasar global oleh Mintel menyebutkan bahwa air menjadi bahan yang dianggap 'mewah' dalam berbagai industri di masa depan.
Air akan menjadi komoditas berharga karena konsumsinya melebihi pasokan yang ada.
Belum lagi, berdasarkan laporan PBB pada tahun 2018, pertumbuhan populasi dunia, perkembangan ekonomi yang pesat hingga penggunaan air yang meningkat (konsumsi, mencuci, mandi, hingga keperluan rumah tangga), akan membuat permintaan air ikut meningkat.
Sementara, perubahan iklim justru membuat banyak daerah berubah kering, yang mana dua pertiga populasi dunia mengalami kelangkaan air, setidaknya selama satu bulan dalam setahun.
Berkembangnya industri kecantikan yang sangat pesat pun bisa berkontribusi dalam kelangkaan air di masa depan.
Baca Juga: Apa Itu Waterless Beauty? Tren Kecantikan yang Diklaim Lebih Ramah Lingkungan
Bukan tanpa sebab, industri kecantikan juga merupakan salah satu industri yang turut menyebabkan kerusakan lingkungan karena proses produksi dan limbahnya yang tidak bisa didaur ulang.
Semakin sadarnya masyarakat akan fakta ironis ini akan membuat kita makin bijak dalam memilih produk kecantikan.
Salah satunya adalah dengan memilih produk dengan produksi minim air dan limbah yang bisa didaur ulang.
Melihat dampak serius industri kecantikan pada lingkungan dan kesadaran masyarakat yang tinggi pada isu ini membuat sejumlah brand mulai mengubah strateginya.
Salah satunya seperti yang dilakukan oleh L'Oreal, yang berjanji untuk mengurangi konsumsi airnya hingga 60 persen (per unit produk jadi) pada tahun 2022 nanti.
Sementara Unilever sudah menetapkan target untuk mengurangi setengah dari dampak lingkungan, termasuk penggunaan air, dari pembuatan produknya pada tahun 2030.
Langkah ini terbilang bisa berdampak cukup besar, mengingat air adalah bagian yang cukup esensial dalam perawatan kulit dan kosmetik.
Coba tengok daftar bahan pada produk skincare atau body care seperti facial wash, sampo, kondisioner hingga foundation.
Biasanya selalu ada kandungan 'aqua' atau 'eau' yang artinya adalah air.
Baca Juga: Lebih Ramah Lingkungan, Ini Perbedaan Blue Beauty dan Green Beauty
Air sendiri telah digunakan dalam produk kecantikan sebagai filler atau pengisi.
Maka tak heran jika bahan utama sebagai dasar dari produk-produk kecantikan adalah air, yaitu sekitar 70 hingga 80 persen dari total formula.
Hal ini dikarenakan harga air yang lebih murah daripada bahan-bahan lainnya, sehingga barang tersebut bisa menguntungkan untuk diproduksi.
Namun, di tengah kondisi lingkungan yang kian memprihatinkan, harga yang murah tak bisa lagi jadi pilihan.
Ada harga yang harus dibayar oleh kita semua demi bisa menyelamatkan lingkungan yang sudah tak baik ini.
Salah satunya adalah dengan menggunakan produk kecantikan dengan produksi air yang minim, misalnya seperti produk-produk waterless beauty.
Contohnya yang kini sedang jadi tren adalah kehadiran produk kecantikan dalam bentuk bar atau batangan, seperti sabun atau sampo batangan.
Selain tak menggunakan kemasan plastik, melainkan karton biodegradable, produk-produk ini juga minim penggunaan air pada produksi maupun pemakaiannya sehari-hari.
Seperti melansir dari Glamour, bahwa produk-produk ini tak memasukkan air ke dalamnya. Melainkan produk akan berbusa ketika kita memakai air yang digunakan untuk mandi.
Dengan kata lain, penggunaan airnya lebih minim dari produk kecantikan pada biasanya.
Baca Juga: Kontribusi Pada Alam, Brand Kecantikan Ini Gunakan Kemasan Pakai Ulang
Selain beauty bar atau batangan, yang juga bisa jadi pilihan dalam menggunakan produk waterless beauty adalah dalam bentuk powder atau bubuk.
Produk pembersih, eksfoliator hingga masker wajah dalam bentuk bubuk bisa menekan kebutuhan air dalam produknya, sehingga dapat mengurangi berat dan limbah.
Keuntungan lain dari produk kecantikan dalam bentuk bubuk adalah kemurniannya yang bisa bertahan lebih lama, karena tidak membutuhkan pengawet.
Selain beauty bar dan formula bubuk, produk lainnya yang minim penggunaan air adalah oil atau minyak.
Produk kecantikan dalam bentuk minyak selain minim air juga bisa memberikan manfaat yang lebih maksimal pada kulit.
Itu dia beberapa jenis produk kecantikan yang bisa kamu gunakan untuk berkontribusi mengurangi penggunaan air yang bisa berdampak pada kerusakan lingkungan.
Selain itu, penting untuk dipahami juga bahwa air bukanlah bahan yang murah dan tak terbatas.
Mulai sekarang, mari kita bijak dalam menggunakan produk-produk kecantikan dalam kehidupan sehari-hari. (*)
Baca Juga: 4 Langkah Mudah Memulai Tren Sustainable Beauty yang Ramah Lingkungan