1. Skala 1: Hipokondriasis
Skala ini berisi 32 item dan dirancang untuk mengukur apakah seseorang memiliki kekhawatiran yang tidak sehat terhadap kesehatan diri sendiri.
Skor tinggi pada skala ini bisa berarti bahwa mengkhawatirkan kesehatan dan mengganggu hidup bahkan menyebabkan masalah dalam hubungan.
Misalnya, seseorang dengan skor Skala 1 yang tinggi mungkin cenderung mengembangkan gejala fisik yang tidak memiliki penyebab yang mendasarinya, terutama selama periode stres tinggi.
2. Skala 2: Depresi
Skala ini memiliki 57 item untuk mengukur kepuasan dengan hidup sendiri.
Seseorang dengan skor Skala 2 yang sangat tinggi dapat menghadapi depresi klinis atau sering memiliki pikiran untuk bunuh diri.
Skor yang sedikit meningkat pada skala ini bisa menjadi indikasi bahwa seseorang itu menarik diri atau tidak senang dengan keadaan yang ada.
Baca Juga: 3 Gejala Skizofrenia yang Harus Segera Disadari, dari Negatif hingga Kognitif
3. Skala 3: Histeria
Skala dengan 60 item ini mengevaluasi respons seseorang terhadap stres, termasuk gejala fisik dan respons emosional saat berada di bawah tekanan.
Penelitian berjudul Chronic Pain and the Measurement of Personality: Do States Influence Traits? menunjukkan bahwa orang dengan nyeri kronis mendapat skor lebih tinggi pada tiga skala pertama karena masalah kesehatan yang berkepanjangan.
4. Skala 4: Penyimpangan psikopat
Skala ini awalnya dimaksudkan untuk mengungkapkan apakah seseorang itu sedang mengalami psikopatologi.
Tes ini menggunakan 50 item untuk mengukur perilaku dan sikap antisosial.
Jika skor sangat tinggi pada skala ini, maka mungkin orang tersebut menerima diagnosis gangguan kepribadian.