Review Film Yuni, Perempuan dan Mimpi di Tengah Belenggu Sistem Patriarki

Alessandra Langit - Sabtu, 11 Desember 2021
Review film Yuni karya sutradara Kamila Andini yang sedang tayang di bioskop
Review film Yuni karya sutradara Kamila Andini yang sedang tayang di bioskop Fourcolours Films

Film ini menangkap isu keperawanan yang juga menjadi "nilai jual"perempuan di masyarakat.

Hal itu terlihat dari harta yang rela diberikan seorang laki-laki jika Yuni masih perawan saat malam pertama pernikahan.

Tak hanya isu secara garis besar, representasi perempuan dari segala latar belakang pun tersuarakan dengan berdaya.

Karakter perempuan dalam film ini memiliki kendali akan hidupnya yang sayangnya harus dipatahkan dengan sistem sosial yang membuat setiap dari mereka terpojokkan.

Satu per satu karakter perempuan masuk ke dalam kehidupan Yuni dengan membawa beban kehidupan yang mereka harus pikul.

Baca Juga: Berani dan Punya Kendali, Ini 5 Karakter Perempuan Berdaya di Film Yuni

Di bawah tekanan sistem patriarki, mereka tidak terlihat lemah dan menunggu datangnya laki-laki sebagai bantuan atau penyelamat, seperti kebanyakan karakter perempuan di film.

Ada keberanian untuk menentukan pilihan dan menerima pilihan karena terjebak dalam kondisi yang tidak mampu mereka lawan.

Mengingat lagi, kebanyakan karakter perempuan juga merupakan remaja di bawah umur.

Salah satu karakter yang kuat adalah sosok Suci Cute (Asmara Abigail) dengan dialog khasnya, "Freedom abis!"

Suci adalah representasi perempuan yang mencari kebebasan dan pilihan untuk mengendalikan hidupnya sendiri.

Penulis:
Editor: Linda Fitria


REKOMENDASI HARI INI

Review Film Yuni, Perempuan dan Mimpi di Tengah Belenggu Sistem Patriarki