Kenali Ini Faktor Risiko, Tanda, hingga Dampak Speech Delay pada Anak

Aghnia Hilya Nizarisda - Minggu, 12 Desember 2021
Ibu perlu tahu dampak keterlambatan bicara anak.
Ibu perlu tahu dampak keterlambatan bicara anak. Freepik.com

Parapuan.co - Setiap orang tua pasti menginginkan yang terbaik untuk buah hatinya, termasuk tumbuh dan kembang secara ideal.

Maka itu, orang tua harus mengetahui dan mewaspadai gangguan apa saja yang bisa menghambat perkembangan anak, salah satunya speech delay.

Speech delay ialah keterlambatan bicara yakni ketika kemampuan berbicara anak masih berada di bawah standa anak-anak seusianya.

Pasalnya, melansir NOVA, anak yang mengalami speech delay kurang mampu mengungkapkan kata-kata dan sulit diajak berkomunikasi dua arah.

Lantas, ketika hal tersebut terjadi, maka tak dimungkiri anak mungkin kesulitan untuk bersoasialisasi dengan orang lain.

Nah, kali ini PARAPUAN telah merangkum seperti apa tanda dan faktor risiko yang harus diwaspadai orang tua agar anak tak sampai terindikasi mengalami speech delay.

Baca Juga: Speech Delay, Ketahui 5 Cara Mengatasi Keterlambatan Bicara pada Anak

Faktor risiko speech delay pertama, adanya faktor bawaan atau genetik.

Umumnya, faktor ini dialami bayi yang lahir prematur, bayi yang mengalami sindrom tertentu, dan bayi yang mengalami gangguan saraf otak.

Kedua, dapat disebabkan dari pola asuh anak. Kurangnya stimulasi bicara dan bahas oleh orang tua dapat menyebabkan anak terlambat bicara.

Terlebih, jika anak terlalu banyak bermain gawai atau screen time.

Selaras dengan itu, dr. Ajeng Indriastari menjelaskan bahwa tanda-tanda speech delay pada anak dapat dilihat dari perkembangan bicara dan bahasa pada anak sejak lahir.

"Bayi 0-3 bulan ternyata saat kita ajak komunikasi, mengeluarkan suara “eng-eng” ternyata sedang berbicara. Setelah tahapan tersebut, bayi biasa babbling," ujar dr. Ajeng.

"Ketika anak 12-18 bulan sudah bisa bicara minimal 3-6 kata dengan aktif, umumnya memanggil mama dan papa," tambah dr. Ajeng.

"Namun, ketika anak perkembangannya tidak sesuai dengan usianya, maka orang tua harus mewaspadai tentang perkembangan bicara anak," ujarnya lagi dalam acara Fiveghthing Jungle Babies Bogor bersama Vitamin Generos.

Lalu, dr. Ajeng melanjutkan, orang tua harus aktif dan peka terhadap grafik perkembangan anak melalui imunisasi atau saat kontrol ke dokter anak.

Saat kunjungan, umumnya orang tua dapat berkonsultasi tentang pemantauan pertumbuhan anak yang terlihat di kolom atau grafik perkembangan anak buku KIA.

Baca Juga: Anak Alami Keterlambatan Bicara, Ini Penyebab, Gejala, dan Penanganannya

 

Dampak Speech Delay

Speech delay berkaitan dengan bahasa verbal anak. Ketika anak berinteraksi atau bersosialisasi anak membutuhkan kata-kata ataupun bicara.

Namun, nyatanya anak dapat bersosialisasi dengan anak lain atau anak seumuran tidak hanya menggunakan bahasa verbal tapi juga bisa menggunakan bahasa tubuh.

Lalu, dr. Ajeng mecontohkan ketika anak dua tahun baru bisa mengucapkan satu atau dua kalimat. Ia cenderung menggunakan bahasa tubuh untuk berbicara dengan temannya.

Misalnya cuma "ehh ehh" dengan menatap mata temannya. Maka hal itu pun secara tidak langsung mereka sudah berinteraksi.

Namun, ketika anak sudah memasuki usia 5 tahun mengalami keterlambatan bicara, anak akan kesulitan untuk bersosialisasi dengan orang lain.

Maka, orang tua perlu memberikan stimulasi secara intensif mulai dari keluarga inti dan mencukupi asupan nutrisi yang baik untuk anak.

Tips Mengajarkan Anak Bersosialisasi

Pertama, memberikan stimulasi bicara mulai dari keluarga inti. Orang tua harus aktif dalam berkomunikasi mengenai kegiatan anak sehari-hari.

Saat anak sudah mulai bicara dengan keluarga inti, seperti dengan orang tua atau saudaranya, maka selanjutnya orang tua dapat mengajarkan anak bersosialisasi dengan kerabat lain.

Akan tetapi, perlu diingat bahwa saat pandemi orang tua perlu lebih waspada dalam mengenalkan anak saat bersosialisasi.

Pastikan agar orang yang ditemui anak dalam keadaan sehat.

Kedua, pemberian nutrisi tambahan yang cukup. Generos vitamin nutrisi otak anak dapat membantu anak lancar bicara.

Baca Juga: Pakai Selembar Kertas, Sontek Gaya Maya Septha Ajari Anak Bicara dengan Baik dan Sopan

Orang tua bisa menstimulasi bicara anak sembari memberikan vitamin Generos yang mengandung lima bahan alami yang membantu mengaktifkan saraf otak anak agar lancar bicara.

Saat anak sudah bisa menyesuaikan perkembangan bicara dan bahasa sesuai usianya, orang tua akan lebih mudah dalam mengajarkan untuk bersosialisasi dengan teman sebaya atau orang lain.

Bicara dan bahasa pada anak merupakan perkembangan yang penting dan harus diawasi oleh orang tua.

Orang tua perlu meluangkan waktunya untuk anak, memperhatikan setiap kebutuhan dalam tumbuh kembangnya dan menstimulasi anak agar tumbuh kembangnya optimal.

Pemberian stimulasi bicara dengan benar dan pemberian vitamin Generos dapat membantu anak agar mudah dalam bersosialisasi dan berkomunikasi secara aktif. (*)



REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja