2. Deskripsi pekerjaan
Tak hanya tentang kesehatan dan kesejahteraan, kamu juga perlu mempertimbangkan apakah jenis pekerjaan yang kamu inginkan memang bisa dikerjakan dengan sistem yang berbeda-beda.
Pasalnya, tak semua jenis pekerjaan memungkinkan untuk dilakukan secara remote atau hybrid, misalnya saja di industri travel, perhotelan, dan kesehatan.
Atau, ada juga pekerjaan yang bisa kamu kerjakan secara remote, tetapi pada saat tertentu mengharuskan kamu untuk datang ke kantor, sebagai contoh seorang peneliti.
Maka dari itu, kamu perlu mengetahui terlebih dahulu deskripsi pekerjaan dari jenis pekerjaan yang kamu inginkan.
Baca Juga: 5 Soft Skill Paling Dibutuhkan di Lingkungan Kerja Hybrid, Apa Saja?
3. Gaya komunikasi, sistem, kebijakan
Untuk terus berkembang di lingkungan kerja, kamu harus bisa berkomunikasi secara jelas, baik itu ke klien, konsumen, atasan, atau rekan kerja.
Karenanya, penting juga bagi kamu untuk kembali memikirkan gaya komunikasi dan preferensi kamu.
Sebagai contoh, apabila kamu lebih menyukai komunikasi verbal dan suka membaca bahasa tubuh, maka kerja penuh waktu di kantor adalah yang terbaik untuk kamu.
Begitu pun sebaliknya, jika kamu lebih memilih berpikir dahulu saat berkomunikasi, mungkin kerja jarak jauh atau remote merupakan opsi terbaik.
Di samping preferensi pribadi, pertimbangkan juga sistem dan budaya komunikasi di perusahaan yang ingin kamu tuju.