3. Kesetaraan gender bukan masalah besar
Di tempat kerja responden, masalah kesetaraan gender tidak dilihat sebagai persoalan yang besar.
Dari 24% perempuan yang mengatakan bahwa kesetaraan di tempat kerja penting, hanya separuhnya saja yang berkontribusi aktif.
Sebanyak 76% lainnya berpendapat, pandangan tentang kesetaraan gender di tempat kerja penting dimiliki tetapi tidak menjadi isu teratas.
4. Perempuan Asia tak yakin cara menyuarakan haknya
Fakta berikutnya yang terungkap dalam survei adalah, sebagian besar perempuan rupanya tidak yakin bagaimana mereka bisa menyuarakan haknya.
Mereka juga bingung dan khawatir dengan akibat dari tindakannya nanti jika menyuarakan pendapatnya tersebut.
Disebutkan bahwa 65% perempuan mengatakan, mendorong kesetaraan gender di tempat kerja bisa berdampak pada karier profesional mereka.
Baca Juga: Solusi terhadap Hambatan Kepemimpinan Perempuan di Industri Media
5. Perempuan Asia ingin kariernya bertumbuh
Kendati demikian, sekitar 79% perempuan yang bekerja di wilayah Asia menuturkan kalau mereka mengharapkan pertumbuhan dan peningkatan karier.
Hanya saja, banyak cara yang menurut mereka bisa meningkatkan karier tersebut, mulai dari soal kenaikan gaji dan jabatan, sampai memulai bisnis sendiri.
6. Ketika perempuan kembali berkarier setelah berkeluarga
Menurut survei, perempuan yang kembali bekerja setelah berkeluarga dua kali lebih memprioritaskan pertumbuhan perusahaan dibandingkan pribadinya.
Sederhananya, perempuan berkeluarga yang kembali berkarier akan lebih fokus memajukan perusahaan dan bukan mencapai tujuan kariernya sendiri.
Bisa dibilang, perempuan karier yang punya suami dan anak malah lebih berkomitmen terhadap tempat kerja mereka.