Berjuang melawan stigma
Tingginya stigma terhadap penyandang disabilitas di masyarakat membuat Nicky harus menghadapi berbagai persepsi negatif.
Ia kerap dianggap tak bisa melakukan hal-hal yang dilakukan oleh mereka yang lahir dengan fisik sempurna.
Namun, hal inilah yang pada akhirnya mendorong Nicky untuk menghancurkan tembok pembatas yang dibuat orang lain terhadap penyandang disabilitas seperti dirinya.
“Lahir sebagai seorang disabilitas itu kita selalu diberikan limitation. Jadi ada perasaan di mana aku ingin eksplor, mencoba, break my limit, and have another limit. Aku ingin melakukan hal-hal yang dilakukan orang lain,” kata Nicky tegas.
Baca Juga: Cerita Poppy Dihardjo Soal Stigma Janda yang Disematkan Pada Dirinya
“Apalagi, kita sebagai seorang perempuan di Indonesia itu kita punya stigma yang perempuan itu harus ini, enggak boleh ini, yang memang akhirnya membatasi diri kita untuk bergerak bebas, berkreasi, berdaya,” tuturnya.
Menurut Nicky, pembatas yang menghalangi diri kita untuk berkembang terkadang tercipta karena lingkungan di sekitar kita.
“Terkadang pembatasan itu tercipta karena lingkungan kita, akhirnya memberikan persepsi kepada diri kita. Dan akhirnya diri kita sendiri yang menciptakan batasan tersebut,” lanjutnya.
Karenanya, Nicky mendorong para perempuan penyandang disabilitas bahwa mereka harus bisa berdaya dan menunjukkan diri mereka sendiri.
Dengan demikian, perempuan, termasuk penyandang disabilitas sekali pun, bisa menggapai mimpinya.