“Lahir sebagai seorang disabilitas itu selalu diberikan limitation. Jadi ada perasaan di mana aku ingin eksplor, mencoba, break my limit, and have another limit. Aku ingin melakukan hal-hal yang dilakukan orang lain,” cerita Nicky kepada PARAPUAN.
Menurut Nicky, limitation is only a mindset atau batasan hanyalah sebuah mindset.
Pola pikir ini mulai ia terapkan ketika ia sadar bahwa keterbatasan yang selama ini ia miliki hanyalah sebuah mindset yang terbentuk karena persepsi yang ia dapatkan dari orang lain.
“Sampai akhirnya aku paham bahwa batasan-batasan yang kita miliki itu adalah sebuah mindset yang tertanam di dalam diri kita, yang didapat dari persepsi dan sensasi yang kita rasakan,” terangnya.
Baca Juga: Jadi Nahkoda Perempuan Pertama, Captain Suarniati Berani Lawan Stigma
Stigma tentang keterbatasan yang dibuat oleh masyarakat di sekitar tentang penyandang disabilitas pada akhirnya membuat kita hidup di dalam sebuah kotak.
Akibatnya, kita merasa bahwa apa yang dikatakan orang lain tentang kita merupakan hal yang dapat dibenarkan.
“Jadi kita harus berpikir bahwa limit kita bukan hanya kotak kita, kehidupan kita sekarang, there is beyond that,” tegas Nicky.
“Walaupun kita punya keterbatasan, dengan kita paham diri kita, kebutuhan kita, aku percaya bahwa keterbatasan kita itu bisa diatasi karena itu hanya pikiran kita saja,” lanjutnya lagi.
Selain menerapkan pola pikir ini untuk dirinya sendiri, Nicky juga selalu mengajarkan pola pikir powerful ini kepada perempuan dan para penyandang disabilitas di sekitarnya.