"Generasi muda diharapkan menjadi pilar transformasi agar negara kita bisa keluar dari jebakan kelas menengah," ungkapnya lagi.
Suharti, Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) tak ketinggalan menyampaikan pendapatnya.
Menurutnya, pemerintah siap mendorong transparansi agar kebijakan yang dibangun bisa memberikan manfaat bagi masyarakat sebanyak-banyaknya.
Oleh karenanya, prosesnya harus akuntabel, transparan, dan berbasis evidence atau data.
Baca Juga: Apa Itu Politik Kantor? Ini Penjelasan dan Faktor Penyebabnya
Suharti merasa hal itu sangat-sangat jelas manfaatnya dan hasilnya bisa diketahui.
Di sisi lain, jumlah partisipasi generasi muda yang aktif dalam kebijakan publik lewat Think Policy cukup banyak.
Tercatat lebih dari 1.300 peserta dari 30 provinsi berpartisipasi dalam acara Policy Fest selama dua hari penuh.
Keikutsertaan mereka diharapkan dapat menjawab rendahnya partisipasi dan kepemimpinan pemuda dalam pembangunan.
Nah, Kawan Puan, kamu mungkin belum tahu seberapa besar partisipasimu dibutuhkan untuk Indonesia lebih baik lagi.
Mudah-mudahan informasi ini membuka wawasan politikmu, ya. (*)