2. Utamakan Quality Time dibanding Quantity
Kesibukan pasangan dengan pekerjaannya mungkin membuat perempuan menikah merasa hanya memiliki sedikit waktu bersama.
Terlebih jika dilihat dari segi kuantitas, waktu bersama mungkin terlihat begitu sedikit. Oleh karena itu, cobalah untuk menjadikan waktu bersama yang begitu minim menjadi berkualitas.
Fokus pada kualitas dari interaksi dengan pasangan, bukan pada banyaknya waktu yang dimiliki untuk bersama.
Untuk melakukannya, cari waktu terbaik dengan aktivitas yang tepat agar kamu dan pasangan bisa benar-benar terkoneksi satu sama lain.
3. Menyadari Manfaat Memiliki Pasangan Workaholic
Memiliki pasangan workaholic mungkin begitu menyebalkan hingga membuat kamu tidak bisa melihat sisi baik dari sosok pasangan yang gila kerja. Padahal, pasangan workaholic juga memberikan manfaat tersendiri.
Baca Juga: Sebelum Perempuan Menikah, Simak Tips Menghemat Biaya Pernikahan
"Kehidupan kerja dan kehidupan pribadimu adalah timbal balik, bukan dua bidang yang bersaing dalam hidup Anda," kata Naz Beheshti, mantan pelatih kesehatan eksekutif dan konsultan Steve Jobs.
Menurutnya, kegembiraan juga kepuasan atas pekerjaan bisa berdampak ke hubungan dan dapat memberikan hasil yang baik bagi wanita menikah dengan pasangan workaholic-nya.
Cukup biarkan pasangan melakukan hal yang mereka sukai, karena hal tersebut secara tidak langsung akan memberikan manfaat positif bagi hubungan.
4. Atur Aktivitas Bersama Pasangan
Dibanding mengatur waktu pasangan dengan memintanya mengurangi kebiasaan gila kerja, lebih baik kamu dan pasangan membuat perencanaan waktu untuk quality time.
Jadikan perencanaan ini sebagai komitmen untuk mewujudkan work life balance. Pastikan tidak lupa untuk memasukkan jadwal tersebut pada kalender agendanya agar tidak terlupakan.
“Pendekatan ini lebih berorientasi pada solusi, efektif, dan menyenangkan daripada melakukan percakapan serius yang dapat berjalan tidak terarah," kata Behesti.