Parapuan.co - Kabar duka datang dari selebgram Edelenyi Laura Anna yang meninggal hari Rabu, (15/12/2021).
Laura Anna yang tengah berjuang menuntut keadilan itu tiba-tiba meninggal di usianya yang baru 21 tahun.
Penyebab pasti meninggalnya Laura Anna hingga saat ini belum diketahui.
Tapi, selama dua tahun terakhir, terutama setelah mengalami kecelakaan pada 8 Desember 2019, Laura Anna mengalami kelumpuhan.
Di mana kelumpuhan yang terjadi itu membuatnya menderita ulkus dekubitus.
Baca Juga: Laura Anna Meninggal dan Sempat Alami Spinal Cord Injury, Ini Penyebab hingga Pencegahannya
Dilansir dari Healthline, ulkus dekubitus yang juga disebut sebagai luka tekan atau luka baring ini terjadi karena adanya tekanan yang konstan.
Ulkus dekubitus merupakan luka terbuka pada kulit yang disebabkan oleh tekanan dalam waktu lama ke area tubuh tertentu.
Akibatnya terjadi penurunan aliran darah dan menyebabkan kerusakan jaringan hingga kematian.
Penyebab ulkus dekubitus
Tekanan yang berkepanjangan pada dasarnya adalah penyebab utama dari ulkus dekubitus.
Di mana berbaring di bagian tertentu dari tubuh untuk waktu yang lama menyebabkan kulit rusak.
Perlu diperhatikan bahwa area di sekitar pinggul, tumit, dan tulang ekor sangat rentan terhadap jenis luka ini.
Faktor lain yang meningkatkan kemungkinan mengalami luka baring meliputi:
- kelembapan yang berlebihan
- iritasi kulit seperti urin dan feses
- gesekan, seperti ketika seseorang yang dikurung di tempat tidur memiliki seprai yang diseret dari bawahnya
Adapun faktor risiko yang hendaknya harus dipahami agar tidak menderita ulkus dekubitus:
- dikurung di tempat tidur setelah operasi atau penyakit
- tidak dapat bergerak atau mengubah posisi sendiri saat berbaring di tempat tidur atau duduk di kursi roda
- berusia di atas 70 tahun, karena orang dewasa yang lebih tua lebih cenderung memiliki kulit yang rapuh dan kesulitan mobilitas
- merokok
- mengalami obesitas
- tidak mendapatkan nutrisi yang cukup sehingga dapat mempengaruhi kondisi kulit
- mengalami inkontinensia urin atau usus
- memiliki kondisi kronis yang dapat membatasi sirkulasi darah atau membatasi mobilitas seperti diabetes, aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah), gagal jantung, gagal ginjal, penyakit parkinson, dan sklerosis ganda.
Baca Juga: Selebgram Laura Anna Lumpuh Akibat Spinal Cord Injury, Penyakit Apa Itu?
Lantas, apa tindakan untuk mengurangi bahkan mencegah ulkus dekubitus?
Berikut ini rekomendasi beberapa hal yang mampu mengurangi kemungkinan mengalami luka baring:
- mengubah posisi di tempat tidur setidaknya setiap 2 jam
- jika menggunakan kursi roda, usahakan untuk duduk tegak dan ubah posisi setiap 15 menit.
- gunakan bantal yang mendistribusikan kembali berat badan
- secara teratur memeriksa kulit untuk tanda-tanda luka tekan
- menggunakan bantal atau kasur penurun tekanan untuk mencegah luka baru terbentuk di area yang rentan
- mengenakan pakaian yang tidak terlalu ketat atau longgar
- mengenakan bantalan khusus pada titik-titik tekanan termasuk siku dan tumit
- berhenti merokok, jika saat ini merokok
- modifikasi diet untuk nutrisi yang memadai, konsultasi pada ahli gizi
- tetap terhidrasi
- berolahraga sebanyak mungkin, seperti berjalan-jalan pendek beberapa kali sehari atau
- duduk dan peregangan.
Baca Juga: Ini 3 Kategori Lupus Eritematosus Sistemik Beserta Cirinya, Simak Ya!
(*)