Ketika sama-sama nyaman, kegiatan apa pun bisa dilakukan dengan suasana hati baik. Ini juga menjadi kunci, karena suasana hati itu menular.
Jika orang tua senang membacakan buku buat anaknya dan menganggap buku memang benda menarik untuk ditunjukkan kepada anak, si Kecil bisa menangkap hal tersebut dan ikut senang melihat buku.
Menjaga konsistensi story time
Jika orang tua dan anak sama-sama senang dan nyaman saat menjalankan story time, pasti tak sulit mengulanginya di hari lain dan menjadikannya kebiasaan.
Akan tetapi, tak jarang Chitra mendapat pertanyaan atau keluhan dari orang tua bahwa buah hati mereka sulit diajak duduk diam, tenang mendengarkan.
Baca Juga: Ingin Anak Lancar Membaca? Praktikkan Cara Seru dan Tanpa Paksaan Ini
Pertanyaan lain yang sering didapatnya adalah berapa lama story time yang optimal buat si Kecil?
Rupanya jawaban untuk kedua pertanyaan tersebut bergantung pada usia si Kecil. Rumus rentang fokus anak adalah usianya dikali 2-3.
Jadi, jika si Kecil baru berusia 2 tahun, rentang fokusnya memang hanya 4-6 menit. Bisa dibayangkan, tak banyak buku yang bisa selesai dibacakan dalam 4-6 menit dan itu tidak apa-apa.
Tips story time untuk bayi
Chitra kemudian membagikan kiat-kiat story time berdasarkan usia si Kecil.
Bayi yang berusia 0-1 tahun masih berada pada tahapan mengembangkan 8 sensori tubuhnya untuk menangkap semua pesan yang bisa didapatkannya dari lingkungan sekitar.
Buku bisa digunakan untuk mengembangkan indra anak. Orang tua bisa mengeksplor buku itu sendiri; tekstur buku, aromanya, bagian-bagiannya yang terdiri dari beberapa halaman, gambar-gambar, dan kata-kata.
Lebih lanjut, orang tua bisa menunjuk-nunjuk gambar di buku dan membuat bunyi-bunyian yang sesuai dengan gambar.
Orang tua juga bisa menunjukkan berbagai macam emosi yang ada di gambar buku. Si Bayi dapat melihat bahwa berbagai macam ekspresi menunjukkan emosi yang dirasakan oleh karakter cerita, seperti juga yang bisa dia lihat dari lingkungan sekitarnya, misalnya melihat mamanya senang atau marah.