Namun, belakangan ini, seiring dengan semakin berkembangnya teknologi, istilah metaverse terus mendapatkan popularitas dan menarik minat dari perusahaan teknologi terkemuka.
Dikutip dari Kompas.com, istilah metaverse merujuk pada suatu teknologi Augmented Reality (AR) yang memungkinkan individu untuk berinteraksi dengan individu lainnya secara virtual.
Sederhananya, dunia metaverse ini adalah simulasi dunia manusia yang ada di internet.
Baca Juga: Jadi Pilihan Anak Muda, Ini 5 Jenis FIRE untuk Raih Kebebasan Finansial
Kaitan metaverse dengan kripto
Dunia metaverse sendiri memiliki keterkaitan dengan aset kripto, misalnya seperti Decentraland (MANA) dan Sandbox (SAND) yang saat ini sudah terhubung dengan metaverse.
Karenanya, tak heran apabila dua aset kripto tersebut mengalami persentase kenaikan yang sangat tinggi, terutama usai Facebook mengumumkan perubahan nama.
Masih dari Kompas.com, sebenarnya keterkaitan antara metaverse dan aset kripto ada di alat pembayarannya.
Artinya, aset kripto di sini berfungsi sebagai alat pembayaran jual beli dalam dunia metaverse.
Seperti apa yang Syahrini lakukan, yakni menjual tiket konser yang diadakan di dunia metaverse dalam bentuk non-fungible token (NFT).
Seiring dengan semakin majunya teknologi, tren metaverse diperkirakan akan terus berlanjut.
Bahkan, perusahaan besar seperti Microsoft, Roblox, dan Nvidia dikabarkan juga sedang mengembangkan perangkat untuk mendukung implementasi dunia metaverse.
Baca Juga: Jadi Pola Pikir Anak Muda untuk Raih Kebebasan Finansial, Apa Itu FIRE?
Bagaimana menurut Kawan Puan tentang konsep dunia metaverse ini? (*)