Parapuan.co - Salah satu dari tiga sponsor drama Korea Snowdrop telah membatalkan kegiatan kerja sama.
Hal ini berkaitan dengan kontroversi dari drama yang tayang di JTBC itu.
Melansir Allkpop, P&J Group mengumumkan pembatalan kerja sama sponsorship dalam drama tersebut.
Baca Juga: Dukung Debut Akting Jisoo di Snowdrop, Member BLACKPINK Beri Pesan Semangat
Menurut perwakilan perusahaan, mereka awalnya memutuskan untuk menjadi sponsor setelah ditawarkan untuk mempromosikan merek dalam drama yang dibintangi Jisoo BLACKPINK dan Jung Hae In ini.
Perwakilan Jung mengatakan, "Kami berinvestasi tanpa mengetahui detail plot dengan pemikiran bahwa itu akan memiliki efek iklan yang baik.
Saya tidak berpikir saya harus menyelidiki lebih lanjut setelah diyakinkan oleh staf drama yang mengatakan bahwa adegan bermasalah telah diedit untuk lolos standar penyiaran."
Ia mengatakan bahwa pihak sponsor diminta untuk mencabut kegiatan sponsorship.
"Setelah mengetahui lebih banyak tentang masalah ini, kami sekarang telah meminta untuk mencabut sponsor kami dan mereka telah mengonfirmasi untuk menghapus nama kami dari episode ketiga," ujar pihak Jung.
Drama Snowdrop sendiri baru saja rilis perdana pada 18 Desember lalu di Disney+ Hotstar.
Sebelum penayangnnya, isu terkait sejarah juga mengampiri drama Snowdrop ini.
Melansir NME, hal ini terjadi pada Maret lalu, tepatnya saat Snowdrop memberitahu plot cerita dan karakter secara daring.
Karakter Im Su Ho yang diperankan Jung Hae In ini menjadi bagian dari National Security Planning (NSP) yang otoriter.
Baca Juga: Hadiri Premier Film Snowdrop, Intip Gaya Feminin Jisoo Pakai Gaun Dior
NSP sendiri saat itu digunakan untuk menjatuhkan lawan politik dan aktivits pro-demokrasi.
Selain itu, karakter Young ro yang diperankan oleh Jisoo banyak dikaitkan warganet mirip dengan Chun Young Cho, tokoh sejarah yang berpartisipasi dalam gerakan demokrasi Korea Selatan pada tahun 1980-an.
Berdasarkan plot dan detail karakter yang diklaim ini, banyak warganet menuduh JTBC mengagungkan NSP dan meremehkan gerakan demokrasi Korea Selatan.
Menurut Straits Times, sebuah truk protes dikirim ke gedung JTBC di Seoul pada 30 Maret.
Dalam sebuah pernyataan pada 26 Maret, yang dilaporkan oleh Soompi, JTBC mengatakan bahwa kritik terhadap Snowdrop berasal dari kalimat tertentu yang diambil di luar konteks dari bagian sinopsis tidak lengkap yang bocor secara online.
Dilaporkan bahwa Snowdrop bukan drama yang meremehkan gerakan pro-demokrasi atau mengagungkan menjadi mata-mata atau bekerja untuk NSP.
Sebaliknya, Snowdrop merupakan komedi hitam yang menyindir pemilihan presiden yang terjadi pada 1980-an di bawah rezim militer selama ketegangan Utara-Selatan di semenanjung Korea.
Drama ini juga mengisahkan tentang anak-anak muda yang menjadi korban situasi itu.
JTBC juga mengatakan bahwa aktivis Chun Young Cho tidak memiliki relevansi dengan karakter Jisoo.
Meskipun begitu, mereka tetap mengganti nama karakter pemeran utama perempuan.
Pada 12 April, lebih dari 200.000 orang telah menandatangani petisi ke Blue House Korea, atau kantor kepresidenan Korea Selatan yang menyerukan penghentian produksi Snowdrop.
Telah terkumpul lebih 200.000 tanda tangan dalam waktu satu bulan dalam petisi tersebut.
Menurut Korea Herald, petisi itu telah mencapai ambang untuk tanggapan resmi dari kantor kepresidenan.
Baca Juga: Selain Jisoo BLACKPINK, Intip Ini 4 Karakter Perempuan dalam Drama Snowdrop
Berlatar tahun 1987, drama Snowdrop mengisahkan Im Su Ho (Jung Hae In), mahasiswa pascasarjana universitas bergengsi yang berasal dari Jerman dan memiliki banyak rahasia.
Su Ho yang bersimbah darah tiba-tiba berlari ke arah asrama perempuan.
Di sana, ia bertemu dengan Eun Young ro (Jisoo BLACKPINK), mahasiswi sastra Inggris di Universitas Perempuan Hosu.
Young Ro kemudian membantu Su ho bersembunyi sambil mengobati luka.
Ia juga harus berjaga-jaga dari Pi Seung Hee (Yoon Se Ah), pengawas asramanya agar tak mengetahui keberadaan Im Su Ho.
(*)