3. Inovasi dengan memaksimalkan sumber daya
Pengusaha mana pun tampaknya akan setuju bahwa inovasi merupakan hal yang penting bagi keberlangsungan suatu bisnis.
Akan tetapi, jika tidak dilakukan dengan hati-hati, fokus pada inovasi juga berpeluang membuat pengeluaran membengkak.
Untuk menyiasatinya, d’BestO memilih untuk fokus berinovasi dengan memaksimalkan bahan baku yang telah ada.
"Selain efisiensi, inovasi menggunakan bahan baku yang sudah ada juga memungkinkan kami untuk fokus pada keunggulan, yakni aneka produk fried chicken, burger, dan turunannya," lanjut Wahyu.
Agar konsumen tak bosan, d’BestO selalu mengeluarkan menu baru tiap tiga-empat bulan sekali.
Yang terbaru, mereka mengeluarkan produk Ayam CLBK (Ayam Celup Bakar), ayam crispy yang melalui dua metode masak, yakni digoreng lalu dibakar.
Baca Juga: Perhatikan 3 Strategi Bisnis Makanan dan Minuman Ini agar Makin Cuan
4. Program marketing berlandaskan data
Sejak pandemi, banyak brand beralih ke layanan digital, baik pembayaran digital seperti ShopeePay maupun pesan antar makanan seperti ShopeeFood.
Bagi d’BestO, ada dua keuntungan yang didapatkan dari adaptasi layanan digital.
Pertama, menstimulus konsumen untuk bertransaksi lebih banyak dengan ragam promo yang kerap diberikan.
Kedua, memberikan keuntungan dari segi data yang lebih komprehensif.
"Setiap bulannya kami selalu melihat insight dari transaksi penjualan kami di ShopeePay dan ShopeeFood," terang Wahyu.
"Insight tersebut beserta current trend dan insight-insight lain memungkinkan kami untuk membuat program berlandaskan data sehingga lebih terukur, jelas, dan tepat sasaran," imbuhnya.