Advertorial

Gagas Program Pemberdayaan Perempuan, Combiphar Targetkan Kelompok Wanita Tani di Jawa Tengah

Yussy Maulia - Selasa, 21 Desember 2021
Head Corporate Combiphar and Community Development Maria D Dwianto dalam kegiatan edukasi dan pemberdayaan perempuan di Kabupaten Wonogiri.
Head Corporate Combiphar and Community Development Maria D Dwianto dalam kegiatan edukasi dan pemberdayaan perempuan di Kabupaten Wonogiri. Dok. Combiphar

Baca Juga: Sutradara Sebut Tersanjung The Series Bakal Angkat Isu Pemberdayaan Perempuan

Dalam acara penanaman perdana jahe dan lengkuas yang dilakukan baru-baru ini, Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Karanganyar Budi Sutresno mengatakan, budidaya jahe dan lengkuas tersebut diharapkan dapat menjadi jembatan untuk meningkatkan kesejahteraan anggota KWT di Kabupaten Karanganyar dan Wonogiri.

“Lewat program CSR Combiphar, KWT tidak hanya diajari cara menanam dan merawat tanaman jahe dan lengkuas, tetapi juga cara mengolah tanaman tersebut sehingga meningkatkan nilai jual hasil tani mereka. Itu yang luar biasa,” ungkap Budi.

Ketua Kelompok Wanita Tani Kecamatan Jumantono Sekar Arum mengatakan, penanaman bibit jahe dan lengkuas tersebut merupakan perdana di wilayahnya. Sebab, selama ini petani sekitar hanya mengandalkan hasil tani berupa padi dan singkong.

Oleh sebab itu, dengan kehadiran jahe dan lengkuas sebagai komoditas baru, Sekar berharap para KWT dapat termotivasi untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masing-masing.

“Dengan kerja bersama Combiphar, harapannya harga jual jahe dan lengkuas yang kami tanam juga bisa lebih besar dibandingkan jika dijual ke masyarakat sekitar,” kata Arum.

Baca Juga: Inspiratif! Ini 6 Karakter Perempuan dalam Film yang Bisa Memotivasi Wanita Karir

Kegiatan penanaman jahe dan lengkuas tersebut juga disambut baik oleh istri Bupati Karanganyar Siti Khomsiyah. Menurut Siti, program CSR pemberdayaan perempuan yang digagas oleh Combiphar turut mengakselerasi program pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.

“Harapannya, dengan program ini, nantinya ibu-ibu akan semakin semangat dan semakin berkembang sehingga masyarakat bisa hidup lebih sejahtera. Selain itu, diharapkan pertahanan perekonomian ibu-ibu di sekitar sini semakin meningkat,” kata Siti.

“Kami di Combiphar berharap,  para perempuan di desa yang kami intervensi dapat lebih termotivasi untuk hidup lebih sehat dan turut meningkatkan ekonomi keluarga, sehingga dapat menciptakan generasi muda yang lebih sehat dan sejahtera. Hal itu sesuai dengan moto kami, yaitu Championing a Healthy Tomorrow,” pungkas Maria.

Penulis:
Editor: Sheila Respati
REKOMENDASI HARI INI

Sebelum Perempuan Menikah, Ini Ciri-Ciri Laki-Laki yang Sebaiknya Tidak Dinikahi