Parapuan.co – Perempuan memegang peranan penting dalam keluarga. Sebagai seorang ibu sekaligus pendamping bagi anak-anak, perempuan menjadi kunci dalam membangun generasi penerus yang sehat dan sejahtera. Selain itu, perempuan juga memiliki potensi untuk menopang kebutuhan ekonomi keluarga.
Sebagai bentuk dukungan untuk perempuan Indonesia, Combiphar, salah satu perusahaan nasional terdepan di bidang consumer healthcare, menggagas program corporate social responsibility (CSR) yang berfokus pada pemberdayaan perempuan di Jawa Tengah.
Pilot program telah digulirkan di lima desa di Kabupaten Karanganyar dan Wonogiri, dengan melibatkan 230 perempuan yang tergabung di kelompok Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan Kelompok Wanita Tani (KWT).
Baca Juga: Sambut Hari Ibu, Ini 4 Hubungan Ibu dan Anak Perempuan Paling Ikonik dalam Film
Head of Corporate Communication and Community Development Combiphar Maria D Dwianto mengatakan, dua kabupaten tersebut dipilih menjadi target lokasi utama program CSR pemberdayaan perempuan karena keduanya merupakan lokasi berdirinya dua pabrik Combiphar, yaitu pabrik Jamu Air Mancur yang berlokasi di Palur, Karanganyar, dan Pabrik Madurasa di Wonogiri.
“Melalui program (CSR) ini, kami mengajak para perempuan untuk meningkatkan kapasitas diri mereka melalui edukasi pola hidup sehat dan motivasi diri, serta meningkatkan ekonomi keluarga melalui budidaya jahe dan lengkuas yang hasilnya bisa diserap sebagai bahan baku jamu Air Mancur. Kami ingin keberadaan pabrik kami bisa meningkatkan perekonomian keluarga yang ada di sekitar lokasi pabrik, sekaligus mendukung pabrik kami untuk memasok sebagian bahan bakunya langsung dari masyarakat sekitar, ” papar Maria.
Dalam pelaksanaannya, program CSR pemberdayaan perempuan ini didukung oleh Tim Penggerak PKK (TP PKK), Dinas Pertanian Kabupaten Karanganyar dan Wonogiri, Balai Besar Penelitian dan Penanaman Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) Karanganyar, serta Persada Yogyakarta.
Tingkatkan kualitas hidup para wanita tani
Fokus utama program edukasi dan budidaya jahe dan lengkuas yang diprakarsai oleh Combiphar ini adalah meningkatkan kualitas hidup para perempuan dan keluarganya.
Baca Juga: Sutradara Sebut Tersanjung The Series Bakal Angkat Isu Pemberdayaan Perempuan
Dalam acara penanaman perdana jahe dan lengkuas yang dilakukan baru-baru ini, Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Karanganyar Budi Sutresno mengatakan, budidaya jahe dan lengkuas tersebut diharapkan dapat menjadi jembatan untuk meningkatkan kesejahteraan anggota KWT di Kabupaten Karanganyar dan Wonogiri.
“Lewat program CSR Combiphar, KWT tidak hanya diajari cara menanam dan merawat tanaman jahe dan lengkuas, tetapi juga cara mengolah tanaman tersebut sehingga meningkatkan nilai jual hasil tani mereka. Itu yang luar biasa,” ungkap Budi.
Ketua Kelompok Wanita Tani Kecamatan Jumantono Sekar Arum mengatakan, penanaman bibit jahe dan lengkuas tersebut merupakan perdana di wilayahnya. Sebab, selama ini petani sekitar hanya mengandalkan hasil tani berupa padi dan singkong.
Oleh sebab itu, dengan kehadiran jahe dan lengkuas sebagai komoditas baru, Sekar berharap para KWT dapat termotivasi untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masing-masing.
“Dengan kerja bersama Combiphar, harapannya harga jual jahe dan lengkuas yang kami tanam juga bisa lebih besar dibandingkan jika dijual ke masyarakat sekitar,” kata Arum.
Baca Juga: Inspiratif! Ini 6 Karakter Perempuan dalam Film yang Bisa Memotivasi Wanita Karir
Kegiatan penanaman jahe dan lengkuas tersebut juga disambut baik oleh istri Bupati Karanganyar Siti Khomsiyah. Menurut Siti, program CSR pemberdayaan perempuan yang digagas oleh Combiphar turut mengakselerasi program pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
“Harapannya, dengan program ini, nantinya ibu-ibu akan semakin semangat dan semakin berkembang sehingga masyarakat bisa hidup lebih sejahtera. Selain itu, diharapkan pertahanan perekonomian ibu-ibu di sekitar sini semakin meningkat,” kata Siti.
“Kami di Combiphar berharap, para perempuan di desa yang kami intervensi dapat lebih termotivasi untuk hidup lebih sehat dan turut meningkatkan ekonomi keluarga, sehingga dapat menciptakan generasi muda yang lebih sehat dan sejahtera. Hal itu sesuai dengan moto kami, yaitu Championing a Healthy Tomorrow,” pungkas Maria.