Parapuan.co - Masyarakat Indonesia baru-baru ini dihebohkan dengan video penumpukan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) atau Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Bandara Soekarno-Hatta, Banten.
Dalam video tersebut terlihat adanya penumpukan antrean TKI yang hendak menjalani karantina wajib.
Diketahui, para TKI tersebut baru saja pulang dari luar negeri pada Senin (20/12/2021).
Seorang perempuan yang merekam video tersebut menyatakan bahwa ia sedang menunggu ketersediaan kamar karantina.
Kawan Puan, seperti diketahui tenaga Kerja Indonesia yang baru pulang dari luar negeri wajib melaksanakan karantina kesehatan di Wisma Atlet, Jakarta.
Baca Juga: Simak! Inilah 72 Hotel Karantina di Jakarta untuk WNI dan WNA
"Ini pagi subuh jam berapa nih, jam 4.00 WIB ya. Ini kita di Bandara Soekarno-Hatta sedang antre karantina Wisma Atlet," kata perekam, dikutip dari video yang diunggah Kompas.com.
Perempuan tersebut menceritakan bahwa ia sudah menunggu di bandara sejak pukul 18.00 WIB hari kemarin.
Ia juga mengeluhkan pelayanan pemerintah yang kurang maksimal dalam menghadapi penumpukan penumpang ini.
Perekam sendiri merupakan seorang turis yang baru pulang jalan-jalan dari luar negeri.
Sedangkan, kebanyakan penumpang yang antre di Bandara Soekarno-Hatta bersamanya adalah TKI.
Melihat masalah tersebut, Ketua Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Suharyanto pun buka suara.
Ia menjelaskan bahwa kamar karantina untuk TKI atau PMI yang baru pulang dari luar negeri masih tersedia.
Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet memiliki tempat khusus untuk TKI yaitu pada tower 4 dan tower 7.
Rusun Nagrak, Cilincing juga tersedia lima gedung khusus untuk masyarakat Indonesia yang bekerja di luar negeri.
"Di Wisma Atlet tower 4 dan tower 7 masih menerima karantina PMI, saat ini tersedia 809 tempat tidur," kata Suharyanto.
Baca Juga: Varian Omicron Terdeteksi di Indonesia, Menkes Imbau Tak Lakukan Perjalanan ke Luar Negeri
"Di samping itu telah siap 5 tower di Rusun Nagrak Cilincing. Sebagian sudah terisi, sisa kamar sebanyak 3.921," sambungnya.
Pihak Surharyanto pun mengatakan bahwa pihaknya sedang berupaya agar antrean masuk Wisma Atlet tetap tertib dan lancar.
"Kami usahakan untuk lebih teratur dan tertib," jelasnya.
Ia juga memastikan bahwa setiap TKI akan mendapatkan tempat, namun bagi turis disarankan untuk karantina di hotel.
RSDC Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, sendiri kini sedang menjalani lockdown sementara.
Hal itu akibat terdeteksinya varian Omicron pada tiga tenaga kebersihan di Wisma Atlet.
Terbatasnya akses ke Wisma Atlet ternyata berdampak pada menumpuknya antrean proses karantina.
Penumpang di Bandara Soekarno-Hatta pun berharap agar mereka cepat mendapatkan tempat untuk melakukan karantina dari pemerintah.
(*)