Kenapa Label pada Kemasan Makanan atau Minuman Harus Dibaca? Ini Penjelasan BPOM

Anna Maria Anggita - Rabu, 22 Desember 2021
Membaca label kemasan pada makanan dan minuman
Membaca label kemasan pada makanan dan minuman

Parapuan.co - Kawan Puan, pastinya kamu pernah mendengar saran bahwa sebelum membeli makanan atau minuman kemasan itu hendaknya membaca label kemasan.

Harus kamu ketahui bahwa label kemasan itu memberikan informasi seputar nilai gizi dari produk yang akan dibeli.

Alasan pentingnya membaca label kemasan makanan dan minuman juga diungkapkan oleh Dra. Indriemayatie Asri Gani, Apt, Koordinator Kelompok Substansi Pemberdayaan Masyarakat, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Berdasarkan siaran pers yang diterima PARAPUAN dari Lemonilo pada Rabu (22/12/2021) Dra.Indriemayati mengungkap label kemasan kemasan pada pangan olahan merupakan media informasi yang memuat keterangan tentang pangan dan sudah seharusnya memberikan informasi yang benar dan jelas kepada masyarakat.

Baca Juga: Penuhi Nutrisi Tubuh dengan Konsumsi Makanan Clean Label. Apa Itu?

 

Namun demikian harus diperhatikan pula bahwa ada kalanya label tersebut mencantumkan hal berlebihan atau menyamarkan sesuatu sehingga memberikan makna yang tidak sesuai.

"Oleh karena itu, label pangan olahan yang diperdagangkan perlu diatur agar membuat keterangan yang benar dan tidak menyesatkan,” ujar Dra. Indriemayatie.

Ia menambahkan, label pangan diatur dalam Peraturan BPOM Nomor 20 Tahun 2021 Tentang Perubahan atas Peraturan BPOM Nomor 31 Tahun 2018 Tentang Label Bahan Pangan Olahan, Peraturan BPOM Nomor 16 Tahun 2020 Tentang Pencantuman Informasi Nilai Gizi untuk Pangan Olahan yang diproduksi oleh UMKM, dan Peraturan BPOM Nomor 22 Tahun 2019 Tentang Informasi Nilai Gizi pada Pangan Olahan.

Lantas, apa saja informasi yang terkandung dalam label kemasan pangan olahan?

Dra. Indriemayatie menjelaskan bahwa label kemasan pada pangan olahan paling sedikit memuat informasi mengenai beberapa hal. 

Itu termasuk nama produk, daftar bahan yang digunakan (mulai dari urutan terbesar hingga yang terkecil), berat atau isi bersih, nama dan alamat pihak produsen atau pengimpor, label halal bagi yang dipersyaratkan, tanggal dan kode produksi, tanggal kedaluwarsa, nomor izin edar, dan asal-usul bahan pangan tertentu.

Selain keterangan tersebut, pada label pangan olahan juga mencantumkan keterangan lain yaitu informasi nilai gizi, 2D barcode, dan keterangan lainnya yang diwajibkan sesuai peraturan perundang-undangan.

Cara membaca informasi nilai gizi pada label kemasan

Menurut Dra. Indriemayatie, mengingat banyak informasi yang tertera pada label ini, tidak heran bila banyak orang kesulitan membacanya.

Agar lebih mudah membaca tabel informasi nilai gizi pada label pangan olahan, ia menyarankan konsumen untuk fokus pada beberapa poin berikut.

1. Jumlah sajian untuk setiap kemasan

Informasi nilai gizi menunjukkan takaran untuk satu sajian, bukan untuk satu kemasan.

2. Total Angka Kecukupan Gizi (AKG)

Pada bagian bawah tabel informasi nilai gizi, tercantum % AKG berdasarkan kebutuhan energi 2,150 kkal (kebutuhan energi Kawan Puan mungkin lebih tinggi atau lebih rendah).

Keterangan ini bisa menunjukkan berapa kadar nutrisi pada pangan olahan, bisa dalam satuan mg, gr, atau persen.

Kebutuhan nutrisi dikatakan terpenuhi jika persentase AKG pada kemasan menunjukkan angka 100%.

3. Total kalori untuk setiap sajian

Pada tabel informasi nilai gizi, tercantum jumlah per sajian.

Biasanya dalam tabel tersebut terdapat energi total.

Keterangan ini menunjukkan berapa jumlah kalori yang diberikan untuk setiap sajian yang ada di dalam kemasan.

Kalori total ini mencakup kalori yang dihasilkan dari lemak dalam makanan tersebut.

“Untuk menjadi konsumen yang cerdas, BPOM mengimbau teman-teman untuk senantiasa melakukan Cek KLIK yakni Kemasan, Label, Izin edar, dan Kedaluwarsa," terang Dra Indriemayati.

"Pastikan kemasan tidak penyok, kemudian baca semua informasi yang tercantum, cek izin edar dengan aplikasi Cek BPOM, dan pastikan produk tidak melebihi masa kedaluwarsa," katanya lebih lanjut.

Baca Juga: Ternyata Ini Alasan Clean Label Pada Produk Minuman Kemasan Penting untuk Diketahui

 

Dra. Indriemayati melanjutkan bahwa kandungan gizi pada produk pangan terkemas yang harus dibatasi adalah gula, garam, dan lemak.

Maka dari itu, BPOM mengeluarkan logo Pilihan Lebih Sehat pada kemasan pangan, tujuannya agar konsumen lebih bijak dalam membeli pangan olahan.

Beberapa di antaranya yang diberikan logo Pilihan Lebih Sehat adalah mi instan dan minuman kemasan.

Dua kelompok makanan ini merupakan yang banyak dikonsumsi dan menjadi penyumbang gula, garam, dan lemak yang tinggi.

Manfaat membaca label kemasan

"Label pada kemasan pangan adalah sarana komunikasi antara produsen dengan konsumen," jelas Dra. Indriemayati.

"Produsen memberikan informasi pada konsumen tentang apa saja yang terkandung dalam produknya agar konsumen tahu manfaat dari pangan tersebut," tambahnya.

"Label juga bisa menjadi sarana untuk perdagangan yang adil, jujur, dan bertanggung jawab," jelasnya.

Di sisi lain, label itu juga sebagai wujud tanggung jawab dari produsen dalam memberikan informasi yang sebenar-benarnya.

"Selain itu, label juga bisa melindungi jika konsumen ingin mengonsumsi sesuatu namun ada beberapa bahan yang harus dihindari karena alergi, maka konsumen bisa melihat di label yang disediakan oleh produsen," tutup Dra. Indriemayatie.

Baca Juga: Sering Salah Arti, Ternyata Begini Kata Dokter Soal Aturan Minum Obat 3 Kali Sehari

 

(*)



REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja