3. Menurunkan kecemasan
Melansir Glamour, dari sudut pandang kimia, salah satu manfaat kesehatan utama dari berciuman adalah kemampuannya untuk melepaskan hormon oksitosin (dikenal sebagai hormon cinta).
Menurut Stephanie Hartselle, MD, asisten profesor psikiatri di Brown University, bilang ciuman mampu menimbulkan rasa tenang, relaksasi, dan ikatan pada manusia.
Hormon, yang juga dilepaskan selama foreplay dan orgasme, "Telah terbukti sekuat meditasi dan banyak obat anti-kecemasan dalam menghasilkan perasaan damai dan puas,” kata Stephanie.
Tidak hanya itu, penelitian juga menunjukkan bahwa berciuman mengurangi zat kimia kortisol, yang berhubungan dengan stres.
4. Membantu mengurangi reaksi alergi
Apakah kamu mengetahui bahwa ternyata ciuman bisa membantu meringankan gejala gatal karena alergi hidung atau kulit?
Pada 2006 ahli alergi Hajime Kimata mempelajari 24 pasien dengan dua jenis alergi—ekzema atopik ringan (alergi kulit) dan rinitis alergi ringan (alergi hidung)—sebelum dan sesudah mereka berciuman dengan kekasih atau pasangan selama 30 menit sambil mendengarkan musik lembut.
Baca Juga: 10 Jenis Ciuman dan Makna di Baliknya, Ada yang Cuma untuk Menyapa
"Biasanya, ketika kamu memiliki alergi, tubuh akan bereaksi berlebihan dengan memproduksi IgE, antibodi terhadap alergen tertentu,” kata Srini Pillay, M.D., seorang psikiater Harvard.
Namun, menariknya, Srini bilang, "Tetapi pada kelompok ini, setelah berciuman, antibodi ini menurun, sehingga mengurangi reaksi dan gejala alergi."
5. Membantu menurunkan tekanan darah
Menurut Ryan Neinstein, M.D., seorang ahli bedah plastik di New York City, bibir kita terdiri dari pembuluh darah, yang melebar saat berciuman.
"Darah kemudian diarahkan ke wajah dan menjauh dari seluruh tubuh," kata Ryan. Rryan pun bilang, "Sehingga permintaan pada jantung turun, sehingga menurunkan tekanan darah."
Di samping itu, apakah kamu ingat fakta terkait kortisol itu sendiri? Ketika tingkat kortisol kamu lebih rendah, begitu juga tekanan darahmu.
"Semakin banyak kamu berciuman, semakin jantung berpacu, dan semakin banyak darah kamu mengalir, yang pada akhirnya mengurangi tekanan darah tinggi," kata Dr. Neinstein.