Mengenal Sifilis, Masalah Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan

Ratu Monita - Senin, 27 Desember 2021
Masalah kesehatan seksual dan reproduksi perempuan yakni sifilis.
Masalah kesehatan seksual dan reproduksi perempuan yakni sifilis. turk_stock_photographer

Parapuan.co - Ada beragam masalah kesehatan seksual dan reproduksi perempuan yang perlu dipahami. 

Salah satu yang perlu menjadi perhatian kaum hawa adalah masalah kesehatan reproduksi berupa sifilis.

Sifilis merupakan salah satu jenis infeksi menular seksual yang dapat mengakibatkan masalah kesehatan yang serius jika tidak diobati.

Melansir dari laman Center for Disease Control and Prevention (CDC), masalah kesehatan seksual dan reproduksi perempuan ini dapat menyebar melalui kontak langsung dengan luka sifilis selama hubungan seks vaginal, anal, atau oral.

Luka sifilis ini dapat ditemukan pada atau di sekitar penis, vagina, anus, rektum, di bibir, atau di mulut.

Selain itu, sifilis juga dapat menyebar dari ibu yang terinfeksi ke bayinya yang belum lahir.

Masalah ini terbagi beberapa tahap atau stadium.

Baca Juga: Mengenal Plasenta Akreta, Masalah Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan Hamil

Lebih lanjut lagi, terdapat tanda dan gejala yang berbeda di masing-masing tahapnya. 

1. Tahap Primer

Pada tahap pertama atau primer dari sifilis, kamu mungkin akan melihat satu luka atau beberapa luka.

Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, luka menjadi tempat masuknya penyakit sifilis ke dalam tubuh dan mengganggu kesehatan organ kewanitaan.

Biasanya, luka ini keras, berbentuk bulat, dan tidak nyeri.

Karena lukanya tidak menimbulkan rasa nyeri yang berarti, seringkali kondisi ini luput dari perhatian.

Kondisi masalah kesehatan seksual dan reproduksi perempuan ini biasanya berlangsung selama 3 hingga 6 minggu dan sembuh terlepas dari seseorang menjalani pengobatan atau tidak.

Namun, setelah sakitnya hilang, kamu tetap harus menerima perawatan. 

Baca Juga: Pengaruhi Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan, Ini Olahraga untuk Meningkatkan Kesuburan

2. Tahap Sekunder

Berbeda dengan tahap primer, pada stadium ini mungkin seseorang akan mengalami ruam kulit dan/atau lesi selaput lendir.

Lesi selaput lendir sendiri berupa luka di mulut, vagina, atau anus.

Tahap ini biasanya dimulai dengan ruam pada satu atau lebih area tubuh.

Ruam dapat muncul saat luka utama sembuh atau beberapa minggu setelah luka sembuh.

Kondisi ruam ini dapat terlihat seperti bintik-bintik kasar, merah, atau coklat kemerahan di telapak tangan dan/atau bagian bawah kaki.

Ruam biasanya tidak gatal dan terkadang sangat samar sehingga kebanyakan orang yang mengalami masalah kesehatan organ kewanitaan ini bisa jadi tidak menyadarinya.

Gejala lain yang mungkin dialami termasuk demam, pembengkakan kelenjar getah bening, sakit tenggorokan, rambut rontok, sakit kepala, penurunan berat badan, nyeri otot, dan kelelahan (merasa sangat lelah).

Gejala-gejala dari tahap ini perlahan akan hilang, entah kamu menerima perawatan atau tidak.

3. Tahap Laten

Tahap laten sifilis merupakan periode waktu ketika tidak ada tanda atau gejala sifilis yang terlihat.

Jika seseorang tidak menerima pengobatan, maka ia dapat terus menderita sifilis di tubuh selama bertahun-tahun tanpa tanda atau gejala apa pun.

Baca Juga: Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan, Kenali 4 Gejala dan Jenis Infeksi Kelamin

4. Tahap Tersier

Kebanyakan orang dengan sifilis yang tidak diobati tidak berkembang menjadi sifilis tersier.

Namun ketika itu terjadi, itu dapat memengaruhi banyak sistem organ yang berbeda.

Ini termasuk jantung, pembuluh darah, otak dan sistem saraf.

Tahapan ini akan menjadi masalah kesehatan serius saat 10–30 tahun setelah infeksi dimulai.

Pada sifilis tersier, penyakit ini merusak organ dalam dan dapat menyebabkan kematian.

Nah, berikut tahapan dari masalah kesehatan seksual dan reproduksi perempuan berupa sifilis, semoga kita dapat terhindar dari penyakit ini, ya Kawan Puan!

(*)

Sumber: CDC
Penulis:
Editor: Linda Fitria


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja