Parapuan.co - Kawan Puan, perusahaan penyiaran JTBC akhirnya buka suara terkait petisi pelarangan penayangan drama Korea Snowdrop.
Drama Korea yang dibintangi Jisoo BLACKPINK itu baru-baru ini menjadi topik hangat netizen di media sosial.
Snowdrop dinilai bermasalah setelah pemutaran perdana pada tanggal 18 Desember lalu.
Netizen Korea Selatan telah mengklaim bahwa Snowdrop mendistorsi sejarah negara tersebut.
Drama ini memantik reaksi sentimen dari orang-orang yang terlibat dalam tragedi selama gerakan demokrasi di akhir 1900-an.
Kontroversi tersebut membuat petisi nasional agar tayangan Snowdrop dihentikan mencapai lebih dari 200.000 tanda tangan.
Baca Juga: Kontroversi dan Alasan Ji Soo Perankan Karakter Perempuan di Snowdrop
Tanda tangan tersebut sudah terdaftar dalam 24 jam pertama semenjak petisi dibuat.
Beberapa sponsor Snowdrop mencabut perjanjian kerja sama dan telah meminta maaf kepada publik.
Melihat adanya penolakan bahkan sampai ada petisi dibuat, perusahaan produksi JTBC memberi tanggapan.
Pada pernyataannya, pihak JTBC membantah telah mendistorsi sejarah Korea Selatan.
"Usai penayangan Snowdrop, kontroversi yang tak kunjung reda berdasarkan informasi yang berbeda dengan fakta," tulis pihak JTBC, dikutip dari Koreaboo.
Pertama-tama, JTBC menjelaskan motif acara dan latar belakang Snowdrop yaitu pemilihan presiden pada masa rezim militer.
Menurut JTBC, latar belakang ini juga ditambahkan cerita fiksi bahwa negara harus bergabung dengan pemerintah Korea Utara untuk mempertahankan kekuasaan.
"Snowdrop adalah ciptaan yang menunjukkan narasi dari mereka yang digunakan dan dikorbankan oleh orang-orang berkuasa," kata JTBC.
JTBC menjelaskan bahwa tidak ada mata-mata yang memengaruhi gerakan politik tertentu di Snowdrop.
Baca Juga: Drama Snowdrop Diduga Distorsi Sejarah, 1 dari 3 Sponsor Batal Kerja Sama
Latar di mana protagonis laki-laki dan perempuan berpartisipasi atau memimpin gerakan demokratisasi tidak ada di naskah.
"Sebagian besar kesalahpahaman adalah tentang distorsi sejarah dan penghinaan terhadap gerakan demokratisasi yang dikemukakan banyak orang," lanjut pihak JTBC.
Kesalahpahaman tersebut akan diselesaikan dalam perjalanan perkembangan naskah drama ke depan.
Walau begitu, pihak produksi masih akan menyuarakan kebebasan dan kebahagiaan individu yang ditekan oleh oknum berkuasa.
JTBC meminta masyarakat untuk tetap mengawasi perkembangan dari drama Korea ini ke depan.
"Kami tidak dapat mengungkapkan banyak plot sebelum episode ditayangkan, tetapi kami meminta masyarakat untuk mengawasi perkembangan di masa depan," kata mereka.
Selain itu, JTBC berencana untuk mendengarkan berbagai pendapat masyarakat tentang Snowdrop.
Mereka akan membuka diskusi obrolan langsung di situs portal resmi dari perusahaan penyiaran tersebut.
Baca Juga: Selain Snowdrop, 3 Drakor Ini Juga Tersandung Skandal hingga Batal Tayang
"Nilai-nilai yang dikejar JTBC adalah kebebasan membuat konten dan kemandirian produksi," tambah mereka.
Berdasarkan hal tersebut, JTBC berjanji akan melakukan yang terbaik untuk menunjukkan karya-karya lebih bermutu di depan. (*)