Yaitu dengan mengembangkan produk kecantikan refill pack, yang mana konsumen bisa mendapatkan produknya tanpa menyebabkan masalah baru dengan sampah plastik.
Bhumi Skincare pun akhirnya membuat inovasi refill pack, yang kemasannya biodegradable dan sustainable.
“Karena terbuat dari craft paper, kemasan refill pack tersebut akan terurai secara alami dengan cepat dan mudah. Di dalam kemasan tidak terdapat lapisan plastik sama sekali. Kami juga memastikan bahwa kemasan itu compatible dengan moisturizer yang kami produksi,” kata Ahmad.
Ia meyakini bahwa refill pack ini merupakan aksi konkret Bhumi Skincare dalam melawan isu lingkungan terkait sampah plastik.
Ahmad juga berharap inovasi ini juga bisa diterapkan pada produk kecantikan lain, seperti face oil.
Inovasi yang dilakukan oleh Bhumi Skincare ini banyak didukung oleh berbagai pihak, mulai dari para beauty enthusiast hingga organisasi yang fokus pada pelestarian lingkungan.
Misalnya seperti Indonesia Biru Foundation, organisasi independen yang bergerak dalam peningkatan literasi kelautan bagi masyarakat juga mengingatkan tentang pentingnya pengurangan sampah plastik.
Andre Saputra, pendiri Indonesia Biru Foundation mengungkapkan bahwa sampah yang kita hasilkan masih jauh lebih besar daripada kapasitas pengolahan sampah.
Artinya, masih banyak sampah yang tidak dikelola dengan tepat.
Baca Juga: 4 Langkah Mudah Memulai Tren Sustainable Beauty yang Ramah Lingkungan