Selain itu, terdapat sejumlah mitos dan fakta yang beredar di luar mengenai masalah kesehatan seksual dan reproduksi perempuan satu ini.
1. Mitos: Endometriosis hanya berupa cairan menstruasi yang lebih banyak
Selama periode menstruasi, tentu menyebabkan lapisan rahim akan menebal guna bersiap-siap jika terjadi kehamilan.
Namun, jika tidak terjadi kehamilan, maka seseorang akan menstruasi.
Sementara, endometriosis terjadi ketika hormon-hormon tersebut memicu penebalan dan pendarahan di jaringan yang tumbuh di luar rahim, seperti di ovarium atau di saluran tuba falopi.
Kondisi tersebut membuat seseorang lebih banyak mengeluarkan darah menstruasi.
Baca Juga: Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan, Kenali Gejala Endometriosis Ini
2. Mitos: Pendarahan hebat berarti menderita endometriosis
Mitos lainnya yang kerap beredar adalah sebagian orang menganggap gejala pendarahan hebat menunjukkan seseorang endometriosis.
Padahal, sejumlah masalah kesehatan organ kewanitaan lainnya juga dapat memberikan gejala yang serupa, yakni:
- Pertumbuhan seperti polip dan fibroid
- Masalah tiroid
- Kehamilan
- Kanker
3. Mitos: Nyeri haid serius adalah normal
Sebagian orang menilai, nyeri haid yang hingga mengganggu aktivitas sehari-hari adalah hal yang wajar.
Sementara, hal tersebut merupakan tanda umum dari endometriosis dan masalah kesehatan lainnya.
Rasa nyeri ini juga dapat terjadi bukan hanya menstruasi, melainkan juga dapat terjadi di periode menstruasi.