2. Trauma psikologis
Jika Kawan Puan sudah memutuskan hubungan dan mengakhiri hubungan dengan pasangan, kamu akan mulai memiliki pandangan hidup yang berbeda.
Sebelum memulai hubungan asmara tersebut, kamu memiliki kegembiraan dan optimisme.
Akan tetapi, kini setelah hubungan berakhir, kamu hanya diselimuti oleh perasaan cemas, ketakutan, dan ketidakpercayaan.
Kamu mungkin menjadi sinis terhadap cinta dan hubungan asmara. Bahkan, perubahan ini dapat menjauhkanmu dari orang-orang sekitar.
Kamu juga cenderung bergumul dengan perasaan bersalah, kesepian, dan bentuk tekanan emosional lainnya yang biasanya terjadi setelah putus cinta.
Trauma psikologis semacam itu sulit untuk dihilangkan.
3. Melelahkan secara emosional
Terus berada dalam toxic relationship dapat menguras begitu banyak emosi.
Baca Juga: Tidak Ada Kecocokan dan 3 Alasan Perempuan Menikah Lebih Baik Bercerai
Alih-alih membahagiakan diri sendiri, kamu justru terlalu memperhatikan kebahagiaan pasangan.
Mereka terus-menerus membawamu ke dalam drama mereka yang hanya membuatmu meresa semakin lelah secara emosional.
Bahkan, kondisi tersebut dapat memicu stres dan depresi.