4 Dampak Buruk jika Kamu Terus Bertahan dalam Toxic Relationship

Saras Bening Sumunar - Selasa, 28 Desember 2021
Dampak perempuan bertahan pada toxic relationship
Dampak perempuan bertahan pada toxic relationship foto: freepik.com

Parapuan.co - Ada berbagai indikasi yang menunjukkan bahwa Kawan Puan berada dalam toxic relationship atau hubungan yang tak sehat.

Mulai dari pasangan yang bersikap posesif, menunjukkan perlakuan buruk, hingga manipulatif.

Selain itu, tak bisa dimungkiri, akan ada dampak buruk yang muncul jika kamu terus bertahan dalam hubungan toxic relationship ini.

Bahkan, toxic relationship dapat mengganggu kondisi keseimbangan mental, Kawan Puan.

Sebagaimana yang dilansir dari Psych2goberikut ini 4 dampak buruk jika kamu terus menjalani toxic relationship.

Baca Juga: 6 Tips Melepaskan Diri dari Toxic Marriage Menurut Poppy Dihardjo

1. Membuatmu memiliki sikap negatif

Seseorang yang menjalani toxic relationship cenderung tidak merasakan kebahagiaan dalam hubungan asmaranya.

Kondisi ini kadang membuatmu merasa terjebak dan tidak berbuat apa-apa.

Kamu hanya bisa meratapi diri sendiri dengan suasana hati yang terus bersedih.

Untuk diketahui, ternyata berada dalam keadaan negatif dapat membuat Kawan Puan memiliki sikap negatif juga.

Maka itu, bagaimana pun kamu harus tetap bertahan dengan dirimu sendiri dan mencari jalan untuk keluar dari hubungan tidak sehat ini.

Pasalnya, membalas perlakuan buruk pasangan hanya akan membuatmu sama dengan mereka.

2. Trauma psikologis

Jika Kawan Puan sudah memutuskan hubungan dan mengakhiri hubungan dengan pasangan, kamu akan mulai memiliki pandangan hidup yang berbeda.

Sebelum memulai hubungan asmara tersebut, kamu memiliki kegembiraan dan optimisme.

Akan tetapi, kini setelah hubungan berakhir, kamu hanya diselimuti oleh perasaan cemas, ketakutan, dan ketidakpercayaan.

Kamu mungkin menjadi sinis terhadap cinta dan hubungan asmara. Bahkan, perubahan ini dapat menjauhkanmu dari orang-orang sekitar.

 

Kamu juga cenderung bergumul dengan perasaan bersalah, kesepian, dan bentuk tekanan emosional lainnya yang biasanya terjadi setelah putus cinta.

Trauma psikologis semacam itu sulit untuk dihilangkan.

3. Melelahkan secara emosional

Terus berada dalam toxic relationship dapat menguras begitu banyak emosi.

Baca Juga: Tidak Ada Kecocokan dan 3 Alasan Perempuan Menikah Lebih Baik Bercerai

Alih-alih membahagiakan diri sendiri, kamu justru terlalu memperhatikan kebahagiaan pasangan.

Mereka terus-menerus membawamu ke dalam drama mereka yang hanya membuatmu meresa semakin lelah secara emosional.

Bahkan, kondisi tersebut dapat memicu stres dan depresi.

4. Berdampak untuk kondisi kesehatan

Tidak hanya memengaruhi kondisi mental Kawan Puan, terus berada dalam toxic relationship juga akan berdampak pada kondisi kesehatanmu.

Berada dalam toxic relationship sering mengakibatkan risiko masalah jantung, kadar gula darah, tekanan darah yang lebih tinggi, dan sistem kekebalan yang melemah.

Baca Juga: Tips Melepaskan Diri dari Toxic Relationship Menurut Dini Surya

Kelelahan yang berlebihan dan energi yang rendah juga umum terjadi, mengingat stres dan kecemasan yang dialami kebanyakan orang dalam toxic relationship.

Kawan Puan, itu tadi setidaknya 4 dampak buruk jika terus bertahan dalam toxic relationship.

Jadi, saat kamu mulai mendapati indikasi bahwa hubungan asmara mulai tidak sehat, jangan menunda untuk mangakhirinya, ya. (*)



REKOMENDASI HARI INI

Ada Budi Pekerti, Ini 3 Film Indonesia Populer yang Bertema Guru