Tak Asal-Asalan, Ternyata Begini Caranya Uji Coba Obat Herbal

Aghnia Hilya Nizarisda - Kamis, 30 Desember 2021
Obat herbal pun melalui serangkaian pengujian.
Obat herbal pun melalui serangkaian pengujian. freepik

Parapuan.co - Menjadi sehat adalah impian semua orang. Tak ayal, semua cara dilakukan, mulai dari makan sehat hingga olahraga.

Beberapa orang juga menambahkan suplemen herbal agar kesehatan semakin optimal.

Pemanfaatan suplemen atau obat herbal sebagai obat alternatif atau obat komplementer memang masih menjadi primadona, khususnya bagi masyarakat Indonesia.

Meski secara herbal, tapi ternyata cara pengolahan dan manfaatnya enggak sembarangan.

Berdasarkan rilis yang PARAPUAN terima, rupanya terdapat dua cara pengolahan obat herbal, yakni secara tradisional dan modern.

Baca Juga: Catat, Ini 3 Tips Memilih Vitamin dan Suplemen Sesuai dengan Kebutuhan Tubuh

Pengolahan modern dilakukan melalui prosedur yang lebih ilmiah.

Caranya dengan memahami tempat kerja obat, sehingga dapat dipahami interaksi obat dengan reseptornya.

Hal ini dapat menjelaskan bagaimana mekanisme efek terapi dan efek samping dari obat herbal tersebut.

Kemudian, dilanjutkan dengan melakukan metode uji klinik dari Badan Pengawas Obat dan Makan (BPOM).

Uji klinik adalah suatu usaha untuk memastikan efektivitas, keamanan, dan gambaran efek samping yang sering timbul pada manusia akibat pemberian suatu obat.

Uji klinik ini juga dilakukan Nutrafor CHOL, suplemen herbal yang diproduksi oleh PT. Novell Pharmaceutical Laboratories.

Nutrafor CHOL dengan proses pengolahan modern dan sudah melalui uji klinik tahap tiga yang dilakukan oleh PT. Clinisindo Laboratories.

“Obat herbal meskipun terbuat dari bahan alami tetap harus menjalani uji klinik untuk memastikan keefektifan dan khasiat dari obat tersebut," jelas dr. Rianti Maharani M.Si,. Dokter Herbal Medik.

Selain itu, uji klinik juga akan menunjukan efek samping obat terhadap tubuh terlebih pada organ hati dan liver dalam penggunaan jangka panjang agar dapat menentukan dosis obat yang tepat, dan mengetahui interaksi obat. 

Baca Juga: 8 Jenis Suplemen untuk Olahraga dan Pemulihan setelah Aktivitas Fisik

Selaras dengan itu, dokter perempuan ini menyarankan, "Pilihlah produk herbal yang sudah teruji secara klinis khasiat dan keamanannya."

Di sisi lain, Budi Prasaja S.Si, Apt., M.M., salah satu tim investigator PT. Clinisindo Laboratories, mengatakan tujuan dari uji klinik atau penelitian ini untuk memverifikasi kemanjuran dan keamanan kombinasi dalam Nutrafor CHOL yang mengandung ragi beras merah (Red Yeast Rice), guggulipid, dan chromium picolinate.

Berdasarkan pengujian, suplemen herbal ini berguna untuk menjaga kadar kolesterol pada orang dengan riwayat dislipidemia dalam rangkaian pengobatan dan diet yang sehat.

“Hasil uji klinik menunjukkan bahwa Nutrafor CHOL mampu berkontribusi untuk menurunkan dan menjaga kadar kolesterol sehat di dalam tubuh diiringi dengan diet seimbang dan aktivitas fisik yang baik,” kata Budi.

Setelah melakukan uji klinik tahap III, Nurafor CHOL bisa hadir di tengah masyarakat Indonesia dengan mengantongi izin dari BPOM.

Jadi, telah teruji secara klinis dari segi khasiat dan keamanannya.(*)

Sumber: Press Release
Penulis:
Editor: Aghnia Hilya Nizarisda


REKOMENDASI HARI INI

Ada Budi Pekerti, Ini 3 Film Indonesia Populer yang Bertema Guru