Parapuan.co - Tren berinvestasi di mata uang kripto atau cryptocurrency tampaknya kian diminati belakangan ini.
Namun, beriringan dengan makin populernya aset dengan teknologi blockchain ini, Kawan Puan perlu tetap waspada sebelum menaruh uang ke instrumen investasi ini.
Pasalnya, dengan masih maraknya investasi bodong saat ini, banyak oknum tidak bertanggung jawab yang memanfaatkan situasi dan melakukan penipuan.
Mereka biasanya berkedok melakukan jual beli aset kripto yang justru bisa merugikan para investor.
Agar terhindar dari kerugian dan terus mendapatkan cuan saat berinvestasi kripto di tahun 2022, berikut ini beberapa tips yang bisa kamu praktikkan, seperti dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga: Catat! 3 Kripto Ini Diperkirakan Punya Potensi Lebih Baik dari Shiba Inu di Tahun 2022
1. Pastikan penyelenggara perdagangan kripto berizin
Sebelum membeli aset kripto, kamu harus memastikan bahwa perusahaan penyelenggara jual beli aset kripto telah memiliki izin dan terdaftar di Badan Pengawas Berjangka Komoditi (Bappebti).
Menurut Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi, banyak perusahaan kripto yang berujung dibekukan karena melanggar aturan dari Bappebti.
“Kan banyak perusahaan yang dibekukan, karena tidak mengikuti aturan Bappebti, dan saat terjadi masalah, Bappebti akan melakukan pembekuan,” ujarnya kepada Kompas.com, dikutip PARAPUAN, Kamis (30/12/2021).
Untuk mempermudah pengecekan Kawan Puan, berikut ini daftar perusahaan pedagang aset kripto yang terdaftar di Bappebti, masih dikutip dari Kompas.com.
1. PT Indodax Nasional Indonesia (Indodax)
2. PT Crypto Indonesia Berkat (Tokocrypto)
3. PT Zipmex Exchange Indonesia (Zipmex)
4. PT Indonesia Digital Exchange (Idex)
5. PT Pintu Kemana Saja (Pintu)
6. PT Luno Indonesia LTD (Luno)
7. PT Cipta Koin Digital (Koinku)
8. PT Tiga Inti Utama
9. PT Upbit Exchange Indonesia
10. PT Rekeningkuu Dotcom Indonesia
11. PT Triniti Investama Berkat.
Baca Juga: Bisa Jadi Penghasilan Tambahan, Aplikasi Game Ini Bisa Hasilkan Uang Berupa Kripto
2. Pastikan ketersediaan atau jenis dan jumlah koin
Setelah mengetahui status perizinan perusahaan yang menyelenggarakan jual beli aset kripto di Bappebti, langkah selanjutnya adalah dengan mengetahui ketersedian koin di masing-masing platform.
Hal ini penting untuk kamu lakukan untuk mengantisipasi kalau saja produk kripto yang dijual ternyata bersifat sementara.
“Investor kalau akan membeli kripto harus melihat dulu, pertama produknya. Biasanya perusahaan kripto yang mempunyai produk yang berjenjang, kalau produknya cuma satu, ya harus berhati-hari. Bisa saja itu hanya sementara,” jelas Ibrahim.
3. Memilih koin yang harganya murah
Untuk meminimalisir potensi kerugian yang mungkin terjadi, Ibrahim menyarankan agar kamu membeli mata uang kripto yang harganya relatif murah.
Menurut prediksinya, di tahun depan, turunan kriptolah yang akan dijual dengan harga yang masih cukup murah.
“Kalau Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH) sudah relatif lebih mahal, sehingga banyak investor yang melakukan investasi pada turunan kripto dengan harga yang lebih mudah,” pungkasnya.
4. Konsultasi pada ahlinya
Terakhir, Ibrahim juga menyarankan agar kamu berkonsultasi lebih dulu ke pakar sebelum membeli mata uang kripto.
Ini menjadi penting untuk dilakukan guna memastikan kamu tidak hanya ikut-ikutan tren yang ada, bukan karena memiliki tujuan berinvestasi.
Baca Juga: Cara Mudah Bermain Doge Dash NFT, Game Online Penghasil Uang Kripto
“Konsultasi dengan pakar kripto yang memang menguasai kripto. Jangan terlalu percaya dengan marketing, kalau terlalu percaya akan dibawa ke mana-mana, sehingga tidak sesuai lagi dengan tujuan investor,” tegasnya.
Nah, itulah beberapa tips berinvestasi di mata uang kripto yang bisa Kawan Puan terapkan di tahun 2022 mendatang agar makin cuan.
Semoga bermanfaat, ya! (*)