Kilas Balik Perkembangan Pandemi Covid-19 di Indonesia Sepanjang 2021

Ericha Fernanda - Jumat, 31 Desember 2021
Perkembangan pandemi Covid-19 sepanjang 2021
Perkembangan pandemi Covid-19 sepanjang 2021 Rost-9D

Parapuan.co - Sepanjang 2021 ini, Indonesia mengalami berbagai dinamika dan tantangan akibat pandemi Covid-19, mulai dari lonjakan kasus hingga varian baru.

Hingga kini, kita tetap harus mematuhi protokol kesehatan Covid-19, vaksinasi, serta karantina mandiri setelah bepergian.

Untuk itu, PARAPUAN telah merangkum kilas balik perkembangan pandemi Covid-19 sepanjang 2021. Simak ulasannya!

Baca Juga: Menkes Ungkap Kasus Covid-19, Ini Arahan Lengkap dari Presiden Joko Widodo untuk Menghadapi Omicron

1. Lonjakan Kasus

Tahun 2021, Indonesia mengalami dua lonjakan kasus, diawali dengan lonjakan pertama pada Januari dan lonjakan kedua pada Juli.

Lebih lanjut, lonjakan pertama dimulai pada akhir 2020 dan terus meningkat mencapai puncaknya pada 25 Januari 2021.

Lalu, lonjakan tersebut berhasil diturunkan selama 15 minggu berturut-turut bebarengan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro dan Posko.

Kemudian, lonjakan kedua terjadi bulan Juli. Penyebaran varian Delta semakin masif bersamaan dengan tingginya mobilitas selama periode Idul Fitri 2021.

2. Varian Baru Virus Corona

Gelombang kedua pandemi Covid-19 pada 2021 dibarengi dengan munculnya dua varian baru virus Corona, yaitu Delta dan Omicron.

Varian Delta

Varian Delta atau B.1.617.2 pertama kali terdeteksi di India pada akhir tahun 2020, yang memicu gelombang kedua pandemi Covid-19.

Lonjakan kasus di India pun tak terbendung hingga menembus 26 juta kasus pada Mei 2021, bahkan banyak pasien yang krisis oksigen medis.

Kemudian, varian Delta menyebar dengan kecepatan tinggi dan mengancam secara global dalam hitungan bulan mulai dari Asia hingga Eropa.

Indonesia pun turut berdampak, penularan varian Delta semakin parah hingga mencatat 2.069 kematian harian pada 27 Juli lalu.

Baca Juga: 3 Fakta Omicron, Virus Corona Varian Baru yang Disebut Lebih Menular

Varian Omicron

Omicron atau B.1.1.529 pertama terdeteksi oleh ahli di Afrika Selatan melalui genomic sequencing pada 14-16 November 2021, dan dilaporkan kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 24 November 2021.

Lebih menular dari varian Delta, WHO telah mengklasifikasikan Omicron sebagai varian yang menjadi perhatian atau variant of concern.

Omicron memiliki lebih dari 30 mutasi protein lonjakan yang digunakan virus untuk mengikat sel manusia. Jumlah ini dua kali lipat dari varian Delta.

Sehingga, Omicron menjadi sesuatu yang sangat berbeda dari virus Corona asli yang dijadikan acuan untuk mengembangkan vaksin.

Hingga 7 Desember 2021, varian Omicron dilaporkan telah merajalela ke lebih dari 50 negara di dunia. Termasuk di Indonesia.

3. Pemerintah Menggalakkan Vaksinasi Covid-19

Tahun 2021, pemerintah tengah menggalakkan vaksinasi Covid-19 untuk seluruh masyarakat Indonesia yang memenuhi syarat.

Hingga kini, BPOM telah mengeluarkan izin penggunaan darurat terhadap produk vaksin Covid-19 yaitu CoronaVac (Sinovac), Bio Farma, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, Comirnaty (Pfizer and BioNTech), Sputnik-V, Janssen, dan Convidecia.

Selain itu, BPOM bersama Kementerian Kesehatan juga mengeluarkan izin penggunaan vaksin Sinovac untuk anak usia 6–11 tahun pada 2 November 2021.

Masyarakat kini dapat mengakses vaksinasi Covid-19 dengan mudah melalui puskesmas setempat.

Baca Juga: 4 Fakta Vaksin Covid-19 untuk Anak Usia 6-11 Tahun, Orang Tua Wajib Tahu!

Kawan Puan, meski kamu sudah divaksin lengkap Covid-19 tetap jaga protokol kesehatan dengan memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak, ya.

Stay healthy!

(*)



REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja