Parapuan.co - Rasa bersalah dan menyesal selalu muncul belakangan, tetapi kita harus mengakui bahwa membentak anak bukanlah perilaku positif.
Membentak dapat dikategorikan kekerasan verbal pada anak, di mana mereka merasa takut, cemas, hingga terancam.
Sebagai orang tua, kita harus mengatasinya dengan sigap apabila terlontar kata-kata menyakitkan dan bentakan tiba-tiba.
Kita harus mengakui kesalah dan tidak boleh gengsi demi mengurangi potensi luka batin masa kecil atau inner child pada anak.
Baca Juga: Seperti Kekerasan Verbal, Ini 5 Dampak Negatif Membentak Anak
Teknik TTP
Melansir Motherly, ada tiga teknik untuk mengatasi rasa bersalah pada anak yaitu tenangkan diri, tenangkan anak, dan perbaiki. Simak penjelasannya!
1. Tenangkan diri
Akui semua emosi negatif baik marah dan sedih, tenangkan diri untuk membantumu membuat keputusan yang bijaksana dan rasional.
Cobalah untuk menyendiri sejenak, dan minta tolonglah kepada pasangan atau pengasuh lainnya untuk gantian menjaga anak.
Pahami bahwa kamu lepas kendali ketika membentak dan berusahalah untuk tidak mengulanginya lagi.
Saat menjadi sensitif, terkadang kamu hanya perlu menemukan cara untuk beristirahat secara mental dan menggunakan waktu sendirian.
2. Tenangkan anak
Ketahui bahwa anak juga merasakan hal yang sama denganmu, tetapi mereka masih membutuhkan bantuanmu untuk menenangkan diri.
Bantu anak untuk tenang sesuai usianya, antara lain:
- Usia 1-3 tahun : dipegang dan digendong.
- Balita dan pra-sekolah : bantu melabeli perasaan seperti menangis, sedih, dan mengarahkan kemarahan dengan cara yang tepat agar tidak memukul.
- Anak-anak usia sekolah : bantu mengakui perasaan agar tidak disembunyikan.
- Remaja : ajarkan cara mengelola emosi dengan sehat untuk menenangkan diri
Baca Juga: Hindari Membentak, Begini Cara Tepat Mengajarkan Anak Kedisiplinan
Jangan lupa untuk minta maaf pada anak, ini adalah perilaku saling menghormati dan mengajarkan bahwa membentak adalah perilaku negatif.
Bantu anak untuk membedakan perilaku positif dan negatif, serta mengakui kesalahan dengan cara yang tulus.
Menenangkan diri sangat penting setelah mengelola emosi, supaya tidak menjadi beban mental di masa depan.
3. Perbaiki
Perbaikan adalah tentang menerima perasaan buruk yang baru saja terjadi dan melepaskannya melalui pengampunan dan cinta.
Ketika kita tidak memperbaiki diri setelah konflik terjadi, anak-anak dan orang tua dibiarkan dengan perasaan negatif yang tersimpan di dalamnya.
Seiring waktu, perasaan negatif itu menumpuk dan akhirnya meledak.
Cobalah berbicara dari hati ke hati dengan anak, peluk dan pegang tangannya, serta tanyakah hal yang bisa membantunya merasa lebih baik.
Sama-sama introspeksi diri setelah terjadi perilaku negatif itu sangat penting untuk resolusi konflik.
Baca Juga: Jika Orang Tua Bersalah, Bagaimana Cara Bijak Meminta Maaf pada Anak?
Nah, itulah tiga teknik untuk mengatasi rasa bersalah setelah membentak anak ya, Kawan Puan.