4. PTM untuk anak usia 6-11 tahun
Dalam persiapan sekolah tatap muka ini, IDAI memberikan rekomendasi pembelajaran tatap muka untuk anak usia 6-11 tahun dapat dilakukan metode hybrid (50% luring, 50% daring) dalam kondisi sebagai berikut:
- Tidak adanya peningkatan kasus COVID-19 di daerah tersebut.
- Tidak adanya transmisi lokal Omicron di daerah tersebut.
Pembelajaran tatap muka dapat dilakukan metode hybrid (50% daring, 50% luring outdoor).
- Masih ditemukan kasus COVID-19 namun positivity rate dibawah 8%.
- Ditemukan transmisi lokal Omicron yang masih dapat dikendalikan.
- Fasilitas outdoor yang dianjurkan adalah halaman sekolah, taman, pusat olahraga, ruang publik terpadu ramah anak.
Baca Juga: Persiapan Sekolah Tatap Muka, Kenali Gejala Varian Omicron pada Anak
5. PTM untuk anak usia di bawah 6 tahun
Di samping itu, bagi anak usia di bawah 6 tahun, IDAI belum menganjurkan untuk melakukan sekolah tatap muka.
Hal ini diberlakukan hingga dinyatakan tidak ada kasus baru Covid-19 atau tidak ada peningkatan kasus baru.
Sekolah dapat memberikan pembelajaran sinkronisasi dan asinkronisasi dengan metode daring dan mengaktifkan keterlibatan orang tua di rumah dalam kegiatan outdoor.
Lebih lanjut lagi, sekolah dan orang tua dapat melakukan kegiatan kreatif seperti:
- Mengaktifkan permainan daerah di rumah.
- Melakukan pembelajaran outdoor mandiri di tempat terbuka masing-masing keluarga dengan modul yang diarahkan sekolah seperti aktivitas berkebun, eksplorasi alam dsb.
- Rekomendasi bermain dapat mengutip dari rekomendasi permainan anak sesuai rekomendasi IDAI.
6. PTM bagi anak dengan komorbiditas
Selanjutnya, persiapan pembelajaran tatap muka bagi anak yang memiliki komorbiditas, IDAI merekomendasikannya untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis anak.
Adapun bentuk komorbiditas anak meliputi penyakit seperti keganasan, diabetes melitus, penyakit ginjal kronik, penyakit autoimun, penyakit paru kronis, obesitas, hipertensi, dan lainnya.