Parapuan.co - Seiring dengan berkembangnya teknologi dan bertambahnya informasi, berbagai ide kreatif untuk membangun bisnis banyak bermunculan.
Akan tetapi, dalam berbisnis, tentunya dibutuhkan modal yang tidak sedikit agar ide inovatif dan kreatif tersebut bisa terealisasikan.
Untungnya, saat ini terdapat berbagai cara yang bisa dilakukan oleh pelaku bisnis untuk mencari modal usaha guna membangun bisnisnya.
Misalnya saja yang belakangan ini ramai diperbincangkan adalah crowdfunding, salah satu cara bisnis kreatif bisa mendapatkan modal untuk mendapatkan modal.
Lantas, apa itu crowdfunding yang sedang ramai diperbincangkan di media sosial Twitter ini?
Baca Juga: Memulai Bisnis di Tahun 2022, Ini 4 Cara Efektif Mengumpulkan Modal Usaha
Melansir Investopedia, crowdfunding merupakan penggunaan sejumlah kecil modal yang didapat dari sejumlah besar individu guna membiayai bisnis kreatif baru.
Crowdfunding memanfaatkan kemudahan akses jaringan luas melalui media sosial dan situs web crowdfunding untuk menyatukan investor dan pengusaha dengan potensi meningkatkan kewirausahaan.
Artinya, crowdfunding memberikan peluang bagi para pelaku bisnis untuk mengumpulkan dana cukup besar dari para investor yang tertarik dengan ide bisnis kreatif mereka.
Melalui berbagai platform crowdfunding yang ada kini, siapa saja yang memiliki ide bisnis kreatif bisa mengajukannya di depan investor yang menunggu dan mungkin bersedia memberikan modal.
Kelebihan dan kekurangan crowdfunding
Keuntungan paling jelas yang bisa dirasakan oleh pelaku bisnis dengan adanya crowdfunding adalah adanya akses dan peluang besar ke kelompok investor atau pendukung.
Terlebih dengan adanya teknologi saat ini, di mana platform crowdfunding bisa menjadi cara bisnis kreatif menerima dana yang mereka butuhkan dengan mudah.
Selain itu, terdapat banyak proyek crowdfunding berbasis penghargaan, sehingga banyak investor yang bisa ikut berpartisipasi dalam peluncuran produk baru atau menerima hadiah untuk investasi mereka.
Lebih dari itu, crowdfunding berbasis ekuitas (equity-based crowdfunding) yang kian populer juga memungkinkan perusahaan startup untuk mengumpulkan uang tanpa harus menyerahkan kendali perusahaan pada investor modal ventura.
Baca Juga: Simak! Tren Digital Marketing di 2022 yang Bisa Bantu Memajukan Bisnis
Dalam beberapa kasus, investor juga bisa mendapatkan posisi ekuitas dalam usaha tersebut.
Sehingga, dapat dilihat bahwa crowdfunding tak hanya bisa menguntungkan pelaku bisnis, tetapi juga para investor yang memberikan modal.
Di samping itu semua, crowdfunding tentunya juga memiliki kekurangannya, seperti terkait reputasi perusahaan.
Selain itu, pelaku bisnis juga perlu mengeluarkan biaya atau komisi yang harus dibayarkan ke platform penyedia crowdfunding.
Bahkan, pada beberapa platform crowdfunding, apabila pelaku bisnis tidak bisa mencapai tujuan pendanaannya, maka keuangan apa pun yang telah dijanjikan akan dikembalikan pada investor.
Jadi, pelaku bisnis nantinya tidak akan menerima apa pun untuk merealisasikan bisnisnya.
Nah, itulah beberapa hal mengenai crowdfunding yang harus diketahui oleh para pelaku bisnis sebelum mencoba mendapatkan modal dari investor dengan cara ini. (*)