Jika membahas masalah kesehatan seksual dan reproduksi perempuan, tentu tidak lengkap kalau tidak membicarakan penyebabnya.
Pada dasarnya, faktor yang menyebabkan endometriosis belum diketahui secara pasti, tetapi kondisi ini berkaitan dengan menstruasi.
Sebagaimana kita ketahui, siklus menstruasi dialami perempun sebulan sekali saat tidak terjadi pembuahan.
Pada saat itu terjadi, lapisan dinding rahim akan luruh dan keluar bersama darah haid.
Jika normalnya, darah haid keluar, pada perempuan yang memiliki endometriosis, darah haidnya justru terserap di rongga perut.
Kondisi tersebut memungkinkan sel endometrium tumbuh di bagian tubuh yang lain.
Baca Juga: 3 Gerakan Olahraga untuk Perempuan Penderita Endometriosis, Apa Saja?
Di sisi lain, perempuan yang mengalami darah haidnya terserap ke rongga perut, belum tentu mengalami endometriosis.
"Cuma itu juga 80% wanita, kalau menstruasi darah haidnya ada yang masuk ke rongga perut. Tapi tidak semuanya didiagnosis endometriosis," kata dr M. Luky Satria, Sp.OG – KFER, Dokter Spesialis Obstetri & Ginekologi Pusat Fertilitas Bocah Indonesia.
Lebih lanjut lagi, perempuan yang mengidap endometriosis memiliki kondisi yang berbeda-beda dan hal tersebut dipengaruhi oleh tingkatan yang dialaminya.
"Memang ada tingkat pembagiannya endometriosis, derajat ringan, sedang, berat," ujarnya.
Dokter Luky mengungkapkan, tingkat keparahan masalah kesehatan organ kewanitaan ini dilihat berdasarkan ukuran kista dan perlekatannya.
"(Perlekatan endometriosis) antara usus, ovarium, rahim, semuanya lengket jadi satu. Derajat perlekatannya juga menentukan tingkat keparahan endometriosis," jelasnya.