Jika saat ini kamu melihat skort sebagai fashion item yang berbentuk seperti rok mini dengan bagian dalam celana pendek, berbeda dengan saat pertama kali muncul.
Saat pertama kali muncul, skort menampilkan wide-legged pants di bawah rok yang ditutupi oleh panel berkancing di bagian depannya.
Kemudian, pada tahun 1931, seorang pemain tenis asal Spanyol, Lili Ivarez, pernah tersandung skandal usai mengenakan skort yang dirancang oleh Elsa Schiaparelli.
Namun, menurut sejarawan mode dan penulis buku She’s Got Legs: A History of Hemlines and Fashion, Keren Ben-Horin, yang membuatnya tersandung skandal bukanlah skort yang dikenakannya.
Melainkan karena gerakan yang dibuatnya saat bermain karena ia memakai skort tersebut.
Baca Juga: Sederhana dan Modis, Begini 5 Cara Mudah Tampil Effortlessly Chic
“Saya kira yang mengganggu banyak orang adalah gerakan yang bisa ia lakukan saat memakai skort. Ia bisa bermain dengan cara yang dianggap tidak pantas,” ujarnya.
Kemudian, pada periode antarperang di Amerika Serikat yang terjadi sampai tahun 1939, perancang busana Tina Leser dan Clair McCardel mendefinisikan ulang pakaian perempuan dengan skort versi mereka.
Ide celana di bawah rok juga berkembang pada tahun 1920-1930-an ketika desainer seperti Elsa Schiaparelli dan Coco Chanel menentang gagasan mode anggun dan memungkinkan perempuan untuk memakai celana, jas, dan item lainnya.
Seiring berjalannya waktu, ketika rok pendek dan celana sudah mulai umum dipakai oleh wanita, begitu juga dengan hybrid keduanya, yakni skort.