Walau begitu, tak dipungkiri pula bahwa ada banyak perokok yang rasanya ingin berhenti dari kebiasaan merokoknya ini.
Tapi di sisi lain, banyak yang menganggap merokok itu mampu menghilangkan stres dan kecemasan.
Baca Juga: Tak Selalu Buruk, Ini 5 Situasi Tepat saat Kamu Perlu Mementingkan Diri Sendiri
Mengapa demikian?
Pasalnya merokok itu mengganggu bahan kimia tertentu di bagian otak.
Di saat perokok tidak merokok untuk sementara waktu, keinginan untuk merokok lagi membuat mereka merasa mudah tersinggung dan cemas.
Perasaan ini dapat dihilangkan untuk sementara saat mereka menyalakan sebatang rokok.
Jadi perokok mengasosiasikan suasana hati yang membaik dengan merokok.
Faktanya, efek dari merokok itu sendiri yang kemungkinan besar telah menyebabkan kecemasan.
Tentunya merokok itu hanya menimbulkan kerugian bagi tubuh sendiri.
Sebab, jika dibandingan dengan non-perokok itu perokok lebih berisiko mengembangkan depresi dari waktu ke waktu.
Jadi dengan mengupayakan diri berhenti merokok, maka suasana hati alias mood bisa meningkat dan kecemasan dapat dikurangi.